Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tataran Pokok dalam Pengembangan Keterampilan Menyimak

Kompas.com - 10/05/2023, 11:00 WIB
Revlina Octavia Artrisdyanti,
Vanya Karunia Mulia Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keterampilan menyimak adalah keterampilan bahasa pertama yang dikuasai oleh tiap individu. Keterampilan ini dilakukan secara tidak sadar.

Menyimak diartikan sebagai proses pemahaman bahasa lisan yang bersifat reseptif (menerima pesan).

Menyimak adalah proses mendengarkan ungkapan atau lambang lisan dengan penuh pemahaman, perhatian, apresiasi, dan interpretasi.

Tujuannya untuk menangkap isi atau pesan, serta memahami komunikasi yang disampaikan penutur lewat ujaran atau tuturan.

Pada dasarnya pengembangan keterampilan menyimak dibedakan menjadi empat tataran pokok.

Baca juga: Menyimak: Pengertian Para Ahli dan Tujuannya

 

Jelaskan keempat tataran pokok tersebut!

Menurut Soedjiatno, empat tataran pokok dalam keterampilan menyimak adalah:

Tataran identifikasi

Merupakan tahap awal atau pengenalan.

Tataran ini termasuk pengenalan jenis bunyi, bahasa, kata, frasa, dan struktur kalimat, dengan mempertimbankan waktu, modifikasi, maupun logika.

Pada tataran ini juga dikenal intonasi, jeda, nada, dan tekanan.

Tataran identifikasi dan seleksi tanpa retensi

Dalam tahap ini, penyimak diharapkan bisa mengenal dan memahami bunyi, tetapi belum dituntut untuk retensi (menyimpan dan memproduksikan) hasil pemahaman itu.

Jadi, penyimak masih berada dalam tahap pengenalan dan pemahaman maksud ujaran, di mana mereka belum dituntut untuk mengingat dan mengujarkan.

Baca juga: 4 Fungsi Bahasa sebagai Alat Komunikasi

Tataran identifikasi dengan seleksi terpimpin dan retensi jangka pendek

Penyimak dituntut untuk mengenal bunyi-bunyi dan memahaminya.

Meski kemampuan mengingatnya belum kuat, mereka sudah bisa mengidentifikasi bunyi, memahami pesan, dan mengingat sedikit saat mencocokan jawaban yang tepat dan salah.

Tataran identifikasi dengan seleksi dan retensi jangka panjang

Dalam tahapan ini, penyimak dituntut mengenal bunyi yang panjang, memahami makna pesan secara tepat, dan mengingat dalam jangka waktu lama.

Pada tataran tahap akhir ini, penyimak harus bisa menyimak obrolan panjang, seperti bacaan cerita menarik, surat kabar, ujaran ekspresif, percakapan telepon, puisi, drama, dan lainnya.

 

Referensi:

Maruti, Endang Sri. 2015. Pembelajaran Bahasa jawa. Magetan: CV. AE Media Grafika.

Rahmawati, Lusiari. 2016. Pengaruh Keterampilan Menyimak Cerpen Terhadap Kemampuan Menulis Isi Cerpen. Skripsi: Universitas Negeri Semarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com