Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengembun: Pengertian, Jenis, Proses Terjadi, dan Dampaknya

Kompas.com - 11/04/2023, 20:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi 

 

KOMPAS.com - Kondensasi atau pengembunan adalah suatu proses perubahan bentuk materi dari bentuk gas (atau uap) menjadi bentuk yang lebih padat, yaitu cairan, yang menghasilkan pelepasan kalor.

Proses ini berkebalikan dengan penguapan atau evaporasi, yang menghasilkan panas.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata mengembun adalah menjadi embun. Arti lainnya dari mengembun adalah menjadi titik-titik air (tentang uap).

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kalau embun biasanya akan muncul ketika di malam hari.

Baca juga: Perbedaan antara Polimer Adisi dan Polimer Kondensasi

Jenis embun atau kondensasi

Beberapa jenis embun atau kondensasi, sebagai berikut:

  • Kondensasi eksterior

Kondensasi eksterior adalah sebuah kondensasi yang terjadi pada saat udara lembap menyentuh di permukaan yang dingin seperti kaca.

  • Kondensasi interior

Kondensasi interior merupakan sebuah kondensasi yang terjadi pada saat kelembapan udara yang terlalu berlebihan pada suatu ruangan tertutup, sehingga apabila berbanding lurus dengan banyaknya udara hangat dalam ruangan akan menyebabkan udara hangat.

Proses terjadinya pengembunan

Proses terjadinya pengembunan atau kondensasi tersebut terjadi ketika uap air di udara melewati permukaan yang jauh lebih dingin dari sebuah titik embun uap air, maka terjadilah uap air ini yang terkondensasi menjadi sebuah titik-titik air atau embun. Proses terbentuknya awan adalah wujud dari proses kondensasi.

Naiknya uap air adalah akibat sinar matahari akan terkondensasi pada udara. Hal ini disebabkan karena udara di atas permukaan bumi jauh lebih rendah dari sebuah titik embun uap air.

Proses kondensasi yang terjadi inilah yang mengakibatkan terjadinya awan. Biasanya, supaya kondensasi berlangsung, atmosfer perlu sepenuhnya jenuh. Dengan kata lain, sebuah tekanan uap perlu mencapai dengan maksimum. Selain awan jenuh, sifat air pun harus ada permukaan yang diatasnya air bisa mengembun.

Sementara itu, di atmosfer, kondensasi kerap terjadi di sekitar partikel yang berdebu atau partikel lain misalnya seperti asap bahkan hingga bakteri mikroskopis.

Baca juga: Proses Kondensasi: Pengertian, Bentuk, dan Contohnya

Dampak kondensasi

Kondensasi seringkali menjadi faktor yang signifikan dalam terjadinya konsleting, karena dapat menyebabkan terbentuknya embun air di dalam board unit yang dapat menyebabkan bad contact pada peralatan atau bahkan konsleting yang lebih parah.

Oleh karena itu, disarankan agar suhu ruangan tempat peralatan medis berada tidak melebihi 20°C, terutama pada ruang control panel dari unit besar seperti CT Scan atau MRI.

Meskipun dilengkapi dengan exhaust ruangan dan cooler packet dalam unit, pemantauan suhu khusus tetap diperlukan.

Perubahan suhu yang terlalu drastis, seperti dari suhu yang sangat dingin, 16°C, ke suhu ruangan yang lebih hangat, 23°C, dapat menyebabkan terbentuknya embun air.

Jika dibiarkan terus-menerus, hal ini tidak hanya dapat menyebabkan konsleting pada peralatan, tetapi juga merusak peralatan dengan mudah.

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com