Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis-jenis Afiks dalam Afiksasi

Kompas.com - 18/03/2023, 17:00 WIB
Desi Selvia Ningrum,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Istilah afiksasi dapat diartikan sebagai sebuah proses penambahan afiks (imbuhan) pada bentuk yang lain.

Penambahan itu dapat berupa di awal, di sisipkan, di akhir, dan juga di awal dan di akhir tergantung pada jenis afiks (imbuhan) yang ditambahkan pada sebuah kata.

Afiks sendiri dapat diartikan sebai bentuk terikat yang bila ditambahkan pada bentuk lain akan mengubah makna gramatikalnya.

Baca juga: Peranan Bahasa Indonesia dalam Pergaulan

Jenis-jenis afiks dalam afiksasi

6 jenis afiks dalam afiksasi, yaitu:

  • Prefiks
  • Sufiks
  • Infiks
  • Simulfiks
  • Konfiks
  • Suprafiks

Berikut penjelasannya:

Prefiks (awalan)

Jenis afiksasi yang terjadi di dalam bahasa Indonesia dengan cara menambahkan imbuhan di awal sebuah kata sehingga adanya perubahan kelas katanya yaitu disebut prefiks atau awalan.

Prefiks dikenal di dalam bahasa Indonesia umumnya berjumlah delapan yaitu ber-, se-, me-, di-, ter, ke-, pe, per. 

Sufiks (akhiran)

Jenis afiksasi yang terjadi di dalam bahasa Indonesia dengan cara menambahkan afiks di akhir kata disebut dengan sufiks atau akhiran. Sufiks yang dikenal di dalam bahasa Indonesia seperti akhiran -i, -kan, -an, -nya, -wan.

Kelima akhiran ini juga dapat memberi variasi makna di dalam bahasa Indonesia. Masing-masing memiliki makna khusus ketika akhiran itu masuk di dalam kata-kata bahasa Indonesia.

Infiks (sisipan)

Jenis afiksasi yang terjadi di dalam bahasa Indonesia dengan cara menyisipkan imbuhan di tengah sebuah kata yang lain disebut dengan infiks atau sisipan.

Penyisipan itu juga akan memberikan perbedaan arti pada sebuah kata setelah melekatnya sisipan tersebut.

Secara umum sisipan di dalam bahasa Indonesia terdiri atas empat -el, -em, -er, -in.  Masuknya sisipan itu akan memperkaya kosakata di dalam bahasa Indonesia.

Baca juga: Bahasa Sansekerta: Ciri dan Contoh Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia

Simulfiks

Simulfiks adalah afiks yang tidak berbentuk suku kata dan yang ditambahkan atau dileburkan pada dasar. Simulfiks mengganti satu atau lebih fonem untuk mengubah makna morfem.

Simulfiks dalam bahasa Indonesia adalah ng-, misalnya pada ngopi (dari kopi), dan ny-, misalnya pada nyari (dari cari), yang berfungsi sebagai pembentuk kata kerja dalam ragam cakapan.

Konfiks (awalan dan akhiran)

Jenis afikasi yang terjadi di dalam bahasa Indonesia ketika menggabungkan awalan dan akhiran pada sebuah kata disebut konfiks.

Ada beberapa konfiks yang sering digunakan di dalam bahasa Indonesia antara lain, ber-an, ke-an, pe-(N)-an seperti pem-an, pen-an, penge-an, penye-an, per-an.

Suprafiks

Afiksasi yang terjadi akibat adanya unsur suprasegmental disebut suprafiks. Dalam ilmu bunyi dan fonologi, unsur-unsur bunyi itu ada dua yaitu unsur segmental dan unsur suprasegmental.

Unsur segmental merupakan unsur yang bersangkutan dengan segmen. Unsur suprasegmental adalah unsur yang menemani dan memengaruhi bunyi bahasa, dan bukan bunyi sejati. Dan karena bukan bunyi sejati itulah sehingga unsur suprasegmental dinamakan demikian. 

Baca juga: 5 Jenis Karangan dalam Bahasa Indonesia

 

Referensi:

  • Sitorus, Jonter Pandapotan. Mengenal Tata Bahasa Indonesia. 2019. Malang: CV Eventry Fisher Media.
  • Triwasih, Cherly Suatman. Sari Kata Bahasa Indonesia dan EYD. 2014. Jakarta: Lembar Langit Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com