Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh Kata Imbuhan dan Terikat

Kompas.com - 03/08/2021, 15:47 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam bahasa Indonesia, kata imbuhan dan bentuk terikat sering digunakan, baik dalam penulisan ataupun pengucapan. Penggunaan kata imbuhan dan bentuk terikat disesuaikan dengan fungsi dan konteks kalimatnya.

Kata imbuhan

Menurut Indra Intisa dalam buku PUTIKA (Puisi Tiga Kata): Teori dan Konsep (2015), kata imbuhan sering juga disebut afiks.

Kata imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata, bisa di awal, di tengah, di akhir, ataupun gabungan dari ketiga hal tersebut.

Dalam buku Master Bahasa Indonesia (2015) karya Ainia Prihantini, kata imbuhan dibagi menjadi empat jenis, yakni awalan (prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks), serta gabungan (konfiks). Berikut penjelasan dan contoh katanya:

  • Awalan (prefiks)

Adalah jenis imbuhan yang ditambahkan di bagian awal kata dasar. Imbuhan awalan meliputi ‘me-‘, ‘ber-‘, ‘ter-‘, ‘ke-‘, ‘se-‘, ‘di-‘, ‘per-‘. Contoh katanya:

  1. Merenda
  2. Melihat
  3. Bersepatu
  4. Berbaris
  5. Terangkat
  6. Tergerai
  7. Kekasih
  8. Kelima
  9. Sebesar
  10. Serumah
  11. Ditulis
  12. Didaki

Baca juga: Contoh Kata Tugas Hubungan Logis

  • Sisipan (infiks)

Adalah jenis imbuhan yang disisipkan di bagian tengah kata, sehingga disebut sisipan. Imbuhan sisipan meliputi ‘el-‘, ‘em-‘, ‘er-‘. Contoh katanya:

  1. Gemuruh
  2. Gemertak
  3. Gerigi
  4. Gelembung
  • Akhiran (sufiks)

Adalah jenis imbuhan yang diletakkan di bagian akhir kata. Imbuhan akhiran meliputi ‘-kan’, ‘-i’, ‘-an’, ‘-nya’. Contoh katanya:

  1. Hunuskan
  2. Bulatkan
  3. Hargai
  4. Kuliti
  5. Sekolahan
  6. Ukuran
  7. Tenggelamnya
  8. Rupanya
  • Imbuhan gabungan (konfiks)

Adalah jenis perpaduan imbuhan awalan dengan akhiran. Imbuhan gabungan meliputi ‘ber-kan’, ‘ber-an’, ‘pe-an’, ‘per-an’, ‘per-kan’, ‘per-i’, ‘me-kan, ‘me-i’, ‘memper-kan’, ‘memper-i’, ‘di-kan’, ‘diper-kan’, ‘diper-i’, ‘ter-kan’, ‘ter-i’, ‘ke-an’, ‘se-nya’. Contoh katanya:

  1. Bersenjatakan
  2. Berdasarkan
  3. Berdatangan
  4. Berjatuhan
  5. Pelayaran
  6. Pelabuhan
  7. Perasaan
  8. Perhentian
  9. Perdebatkan
  10. Perkenalkan
  11. Perbaiki
  12. Perdalami
  13. Meruntuhkan
  14. Melestarikan
  15. Menerangi
  16. Menanami
  17. Mempermainkan
  18. Mempersiapkan
  19. Memperbarui
  20. Memperdalami
  21. Digunakan
  22. Dituliskan
  23. Dipertemukan
  24. Dipersembahkan
  25. Diperbaiki
  26. Dipersenjatai
  27. Terpecahkan
  28. Terselesaikan
  29. Terlampaui
  30. Ternodai
  31. Kerajaan
  32. Kemarahan
  33. Setinggi-tingginya
  34. Sepandai-pandainya

Sebagai catatan, untuk imbuhan yang diserap dari bahasa asing, seperti ‘-isme’, ‘-man’, ‘-wan’, atau ‘-wi’ ditulis serangkai atau tidak dipisah dengan bentuk dasarnya. Contoh:

  1. Sukuisme
  2. Seniman

Baca juga: Pengertian Kata Baku dan Tidak Baku

Kata bentuk terikat

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata bentuk terikat adalah bentuk bahasa yang harus digabung dengan unsur lain agar dapat dipakai dan memiliki makna yang jelas.

Contohnya adalah:

  1. adibusana
  2. antarkota
  3. antibiotik
  4. ekstrakurikuler
  5. biokimia
  6. infrastruktur

Dilansir dari situs PUEBI Daring, penggunaan kata bentuk terikat haruslah memperhatikan beberapa hal, yakni:

  • Bentuk terikat yang diikuti kata yang berhuruf awal kapital atau singkatan berhuruf kapital, ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-). Contohnya:
  1. non-Indonesia.
  2. pro-Barat.
  3. anti-PKI.
  • Bentuk ‘maha’ yang diikuti kata turunan yang mengacu pada nama atau sifat Tuhan, ditulis terpisah dan menggunakan huruf kapital. Contohnya:
  1. Marilah kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Pengampun.
  2. Marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.
  • Bentuk ‘maha’ yang diikuti kata dasar yang mengacu kepada nama atau sifat Tuhan, kecuali kata ‘esa’ ditulis serangkai atau tanpa dipisa. Contohnya:
  1. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melindungi dan menyertai kita.
  2. Tuhan Yang Mahakuasa selalu mendampingi dan melindungi kita.

Baca juga: Kata Umum dan Kata Khusus dalam Bahasa Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jawaban dari Soal 'Makanan Mengandung Energi Berupa'

Jawaban dari Soal "Makanan Mengandung Energi Berupa"

Skola
6 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Energi Alternatif

6 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Energi Alternatif

Skola
Teori Pengurangan Ketidakpastian: Asumsi dan Contohnya

Teori Pengurangan Ketidakpastian: Asumsi dan Contohnya

Skola
Asumsi Teori Interaksi Simbolik dan Contohnya

Asumsi Teori Interaksi Simbolik dan Contohnya

Skola
El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

Skola
Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Skola
3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

Skola
Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Skola
Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Skola
Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Skola
Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Skola
Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Skola
Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com