KOMPAS.com - Geografi abad pertengahan merupakan kelanjutan geografi era klasik. Banyak tokoh dan pemikiran bermunculan pada masa ini.
Perkembangan geografi pada masa pertengahan masih bercirikan hasil laporan perjalanan, baik via darat maupun udara.
Kira-kira bagaimana perkembangan geografi pada masa pertengahan?
Menurut Ryan Taufika dan Baihaqi Siddik dalam buku Pengantar Ilmu Sosial (2022), pesatnya perkembangan geografi kala itu, turut ditunjang dengan pembaruan di bidang seni.
Berkembangnya humanisme agama dan kemunculan paham protestanisme, mendorong para sarjana untuk lebih terbuka dan leluasa menyampaikan keadaan dunia.
Baca juga: Perbedaan Studi Geografi Klasik dan Modern
Beberapa hal yang ditemukan dalam perkembangan geografi pada masa pertengahan, yakni:
Dalam bahasa Inggris, istilah geografi abad pertengahan kerap disebut medieval geography.
Dilansir dari situs St John's College (University of Cambridge), di abad pertengahan, masyarakat Eropa mulai meninggalkan pengetahuan dunia zaman klasik.
Mereka berupaya menemukan cara sendiri untuk menggambar Bumi. Salah satu caranya, yakni melakukan perjalanan melintasi berbagai wilayah.
Dikutip dari buku Geografi Sejarah Indonesia (2017) oleh Yulia Siska, beberapa tokoh geografi abad pertengahan adalah:
Baca juga: Mengapa Ilmu Geografi Memerlukan Ilmu Penunjang Lainnya?
Selain ketujuh tokoh di atas, ada juga Bernhardus Varenius, seorang ilmuwan Belanda yang menerbitkan buku Geographia Generalis.
Salah satu gagasan yang paling berkembang dalam geografi abad pertengahan adalah dualisme ganda, yakni pembagian geografi umum dan khusus.
Varenius mengusulkan agar geografi umum mempelajari fenomena alamiah. Contohnya fenomena litosfer, atmosfer, dan hidrosfer.
Sedangkan geografi khusus mengkaji soal daerah atau wilayah yang diperoleh dari hasil interaksi manusia dengan fenomena alamiah.
Pemikiran Varenius inilah yang kemudian digolongkan dalam konsep dan pemikiran geografi.
Baca juga: Pembagian Geografi Menurut Bernhardus Varenius
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.