Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkembangan Geografi pada Masa Pertengahan

Kompas.com - 06/03/2023, 09:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.com - Geografi abad pertengahan merupakan kelanjutan geografi era klasik. Banyak tokoh dan pemikiran bermunculan pada masa ini.

Perkembangan geografi pada masa pertengahan masih bercirikan hasil laporan perjalanan, baik via darat maupun udara.

Kira-kira bagaimana perkembangan geografi pada masa pertengahan?

Geografi abad pertengahan

Menurut Ryan Taufika dan Baihaqi Siddik dalam buku Pengantar Ilmu Sosial (2022), pesatnya perkembangan geografi kala itu, turut ditunjang dengan pembaruan di bidang seni.

Berkembangnya humanisme agama dan kemunculan paham protestanisme, mendorong para sarjana untuk lebih terbuka dan leluasa menyampaikan keadaan dunia.

Baca juga: Perbedaan Studi Geografi Klasik dan Modern

Beberapa hal yang ditemukan dalam perkembangan geografi pada masa pertengahan, yakni:

  • Banyak ditemukan daerah baru
  • Perkembangan konsep geografi yang bersifat matematis
  • Longgarnya tekanan gereja terhadap para sarjana.

Dalam bahasa Inggris, istilah geografi abad pertengahan kerap disebut medieval geography.

Dilansir dari situs St John's College (University of Cambridge), di abad pertengahan, masyarakat Eropa mulai meninggalkan pengetahuan dunia zaman klasik.

Mereka berupaya menemukan cara sendiri untuk menggambar Bumi. Salah satu caranya, yakni melakukan perjalanan melintasi berbagai wilayah.

Dikutip dari buku Geografi Sejarah Indonesia (2017) oleh Yulia Siska, beberapa tokoh geografi abad pertengahan adalah:

  • Marcopolo - seorang petualang asal Eropa
  • Bartholomeus Diaz - pelaut Portugis
  • Vasco da Gama - pelaut Portugis
  • Colombus - pelaut Genoa
  • Amerigo Vespuci - pelaut Italia
  • Ferdinand Magelhaens
  • Nicolas Copernicus.

Baca juga: Mengapa Ilmu Geografi Memerlukan Ilmu Penunjang Lainnya?

Selain ketujuh tokoh di atas, ada juga Bernhardus Varenius, seorang ilmuwan Belanda yang menerbitkan buku Geographia Generalis.

Salah satu gagasan yang paling berkembang dalam geografi abad pertengahan adalah dualisme ganda, yakni pembagian geografi umum dan khusus.

Varenius mengusulkan agar geografi umum mempelajari fenomena alamiah. Contohnya fenomena litosfer, atmosfer, dan hidrosfer.

Sedangkan geografi khusus mengkaji soal daerah atau wilayah yang diperoleh dari hasil interaksi manusia dengan fenomena alamiah.

Pemikiran Varenius inilah yang kemudian digolongkan dalam konsep dan pemikiran geografi.

Baca juga: Pembagian Geografi Menurut Bernhardus Varenius

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Skola
5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

Skola
Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Skola
Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Skola
Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com