KOMPAS.com - Geografi merupakan ilmu yang mempelajari segala hal tentang bumi. Geografi juga mempelajari dan menganalisis berbagai gejala alam serta sosial yang terjadi di atas permukaan bumi.
Sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan, geografi tidak serta merta langsung muncul. Setidaknya ada lima fase penting perkembangan geografi di dunia, yakni geografi klasik, geografi abad pertengahan, geografi modern, geografi abad ke-20, dan geografi mutakhir.
Kelima fase tersebut sangat penting dan memiliki fokus pembelajarannya masing-masing. Contohnya geografi abad pertengahan lebih banyak membahas soal geografi umum, geografi fisik, serta manusia.
Geografi abad ke-20 lebih banyak mempelajari soal bentang alam, sumber daya, lingkungan, dan lain sebagainya. Sedangkan geografi mutakhir lebih banyak berfokus pada analisis keruangan, analisis lingkungan serta wilayah.
Lalu, bagaimana dengan geografi klasik dengan modern?
Baca juga: Pembagian Geografi Menurut Bernhardus Varenius
Menurut Yulia Siska dalam buku Geografi Sejarah Indonesia (2017), sejarah dan perkembangan geografi klasik bisa dipahami lewat dua zaman, yakni zaman Yunani serta zaman Romawi.
Pada zaman Yunani, geografi sebagai ilmu pengetahuan timbul akibat usaha untuk mencari tahu asal usul negeri beserta penduduknya. Sedangkan pada zaman Romawi, ilmu geografi yang sebelumnya telah tumbuh di era Yunani, dikembangkan lebih jauh.
Salah satu tokoh geografi klasik terkenal ialah Strabo, penulis buku Geographia. Selain itu, ada Ptolomeus yang membahas mengenai aspek matematis dalam geografi, serta menerapkannya pada peta dan lokasinya.
Masih ada banyak tokoh penting lainnya dalam geografi klasik. Secara garis besar, studi atau kajian geografi klasik mempelajari tentang bentuk serta dimensi suatu daerah. Terbukti dari awal kemunculan studi ini di era Yunani.
Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), studi geografi modern mulai berkembang pada abad ke-18. Berbeda dengan geografi klasik atau sebelumnya, kajian geografi modern sudah menjadi satu bagian disiplin ilmiah dan sudah dipandang dari segi praktisnya.
Beberapa tokoh geografi modern diantaranya Immanuel Kant, yang membagi geografi menjadi berbagai jenis. Selain itu, ada juga Alexander Baron Van Humboldt, yang memperkenalkan pengertian ekologi, lingkungan geografi, dan masih banyak lagi.
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, geografi modern lebih fokus membahas tentang hal praktis geografi sebagai sebuah disiplin ilmu. Kajian ini juga mempelajari karakteristik tempat, seperti kenampakan fisik, biologis, serta bentuk permukaan bumi sebagai tempat manusia hidup.
Baca juga: Teori Perkembangan Wilayah Berdasarkan Geografi
Apabila melihat penjelasan di atas, bisa dikatakan jika geografi klasik dan modern memanglah berbeda. Bukan hanya dari segi apa yang dipelajari, namun juga perkembangannya di dunia ilmu pengetahuan.
Geografi klasik fokus kajiannya adalah mempelajari bentuk dan dimensi suatu daerah. Studi ini juga membahas soal asal usul sebuah tempat terbentuk.
Sedangkan geografi modern berfokus pada karakteristik tempat, seperti kenampakan fisik, biologis, dan bentuk permukaan bumi.
Perbedaan lain geografi klasik dan modern ialah perkembangannya di dunia pengetahuan. Pada awal kemunculan dan perkembangannya, geografi klasik masih dipengaruhi mitologi yang beredar di masyarakat Yunani serta Romawi.
Untuk geografi modern sudah mulai dikenal sebagai sebuah disiplin ilmu yang lengkap. Buktinya, pembelajaran geografi saat itu sudah mulai masuk dalam kurikulum beberapa universitas di Eropa, seperti Jerman, dan lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.