KOMPAS.com - Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai suku, di mana tiap suku memiliki kekhasan dan keunikan tersendiri dalam melestarikan adat istiadat budayanya.
Salah satu hasil karya dari banyak suku yang ada di Indonesia adalah karya ragam hias dan ornamen.
Menariknya, masing-masing daerah dengan suku bangsanya menghasilkan ragam hias dan ornamen yang berbeda pula.
Lalu, apa itu ragam hias, bentuk dan maknanya? Simak penjelasan berikut!
Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, ragam hias adalah salah satu hasil karya seni rupa yang sengaja dibuat dengan tujuan untuk menghias suatu produk sehingga produk tersebut menjadi lebih indah dan bermakna.
Adapun ragam hias juga bisa menjadi ciri khas yang menjadi identitas suatu daerah.
Misalnya, ragam hias Cendrawasih dari Papua, ragam hias Singo Barong dari Bali, dan masih banyak lainnya.
Baca juga: Ciri Khas Ragam Hias Papua
Selain untuk memenuhi unsur keindahan dan ciri khas suatu daerah, ragam hias juga memiliki makna simbolik.
Misalnya, ragam hias Ulam Sari Emas dari Bali memiliki makna simbolik yakni kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat nelayan yang hidup di pinggiran pantai.
Kemudian, makna pemilihan warna untuk ragam hias tradisional yang dipakai pada pewarnaan ukir di Toraja, Sulawesi Selatan, patung Asmat di Papua, dan tenun Sumba di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ini makna dari warna yang dipilih:
Baca juga: 4 Jenis Motif Ragam Hias
Ada beraneka bentuk ragam hias yang dikembangkan di Indonesia. Kebanyakan, motif atau bentuk ragam hias yang banyak digunakan di wilayah Indonesia yakni bentuk tumbuhan atau gubahan dari tumbuhan.
Selain tumbuhan, ada juga bentuk ragam hias hewan. Motif hewan yang dikembangkan menjadi ragam hias biasanya memilih hewan yang berkembang di daerah tersebut.
Misalnya, di daerag Bali di pinggiran pantai memilih ikan sebagai obyek pengembangan ragam hias. Lalu, Papua yang mengembangkan motif ragam hias faunanya dengan memilih burung Cendrawasih.
Di Toraja, yang menghargai tinggi nilai kerbau, maka ragam hiasnya banyak yang bermotif kerbau.
Sebab, bagi suku Toraja, kerbau menggambarkan tentang harapan akan datangnya kekayaan atau rejeki karena kerja keras mereka sehari-hari.
Baca juga: Teknik Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.