KOMPAS.com - Pernahkah kamu melihat replika dinosaurus di museum? Atau barangkali kamu pernah melihat fosil dinosaurus secara langsung?
Dalam sejarah, dikenal dua istilah yang saling berhubungan, namun berbeda. Istilah itu ialah fosil dan replika.
Apa bedanya fosil dan replika?
Sebelum mengetahui perbedaannya, kita harus tahu dahulu apa itu fosil dan replika.
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), replika ialah duplikat atau tiruan.
Terkait sejarah, replika berarti tiruan atau duplikat makhluk hidup, baik hewan, manusia, ataupun benda mati.
Contoh, replika dinosaurus, replika rumah adat, replika patung pahlawan, replika baju adat, dan replika senjata tradisional.
Baca juga: Fosil: Pengertian, Proses Pembentukan, dan Jenisnya
Sementara itu, menurut Djauhari Noor dalam buku Pengantar Geologi (2014), fosil adalah sisa atau bekas makhluk hidup yang membatu atau berubah menjadi mineral.
Agar bisa menjadi fosil, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Salah satunya, makhluk hidup yang sudah mati itu harus segera tertutup sedimen.
Contoh fosil adalah fosil dinosaurus, fosil manusia purba, fosil gajah purba, dan fosil tumbuhan yang ditemukan pada bebatuan.
Jelaskan perbedaan fosil dan replika!
Adapun perbedaan fosil dan replika adalah fosil merupakan sisa makhluk hidup yang sudah mati dan tertutup sedimen.
Sedangkan replika merupakan tiruan benda atau makhluk hidup yang dibuat manusia untuk keperluan tertentu, seperti edukasi atau hiasan.
Selain itu, perbedaan fosil dan replika lainnya adalah fosil terbentuk lewat proses alam. Sedangkan replika dihasilkan oleh manusia.
Baca juga: 3 Metode Menentukan Usia Fosil
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.