Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Bahaya Suara Keras terhadap Telinga Kita?

Kompas.com - 24/12/2022, 18:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Ada banyak suara keras yang kita dengar dalam kehidupan. Misalnya, suara konstruksi, konser musik, suara tembakan, suara mobil, kembang api, dan masih banyak lagi. Namun, tahukah kamu apa bahaya suara yang keras terhadap telinga kita?

Suara keras tidak baik untuk telinga, terutama jika didengar dalam jangka waktu yang lama. Bahaya suara keras terhadap telinga melahirkan istilah polusi suara.

Suara keras terhadap telinga kita adalah berbahaya karena dapat menyebabkan gangguan pendengaran baik secara sementara maupun permanen.

Baca juga: Mengapa Polusi Suara Berbahaya bagi Manusia dan Hewan?

Gangguan pendengaran sementara

Ketika berada dalam konser musik, sekitaran kontruksi, atau menedngar suara keras tiba-tiba seperti ledakan kembang api dan tembakan senjata api, telinga kita akan mengalami gangguan pendengaran sementara.

Gangguan pendengaran sementara dapat berupa telinga berdengung, rasa sakit pada telinga, dan tidak dapat mendengar dengan baik seperti sebelumnya.

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, hal tersebut dikarenakan suara keras membuat sel-sel rambut (sel saraf pedengaran) menjadi sangat bengkok.

Namun, sel-sel rambut tersebut akan menjadi lurus kembali dalam beberapa menit atau jam. Sehingga, membuat kita dapat mendengar dengan normal kembali.

Baca juga: Telinga: Bagian, Fungsi dan Cara Merawatnya

Gangguan pendengaran permanen

Suara keras berbahaya terhadap telinga karena dapat menyebabkan gangguan pendengaran permanen.

Di mana suara getaran suara yang sangat keras dapat merusak membran koklea yang berada di telinga bagian dalam.

Tidak hanya merusak membran, suara keras juga dapat merusak sel-sel rambut yang merupakan sel saraf pendengaran manusia.

Dolansir dari National Institute on Deafness and Other Communication Disorders, sel-sel rambut manusia tidak akan tumbuh kembali seperti yang terjadi pada sel rambut burung dan amfibi.

Artinya, sel-sel rambut yang rusak menyebabkan telinga tidak dapat menghantarkan sinyal suara ke otak.

Baca juga: Apakah Serangga Bisa Masuk ke Otak Melalui Telinga?

Makin banyak sel-sel rambut yang rusak, makin terganggu pendengaran seseorang. Bahkan pada beberapa kasus, sel-sel rambut juga koklea benar-benar rusak karena suara keras dan menyebabkan penderitanya kehilangan pendengaran.

Gangguan pendengaran permanen tidak hanya terjadi karena suara keras yang tiba-tiba, namun juga dapat terjadi karena kita mendengar suara keras dalam jangka waktu yang panjang.

Di mana pendengaran kita akan terus menurun dari waktu ke waktu, hingga suatu saat mengalami kehilangan pendengaran.

Karena bahaya suara keras terhadap telinga kita tersebut, kita harus menghindari suara keras dan mengatur akan telinga kita tidak terlalu lama mendengar suara yang keras.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com