KOMPAS.com - Manusia dan hewan memerlukan makanan dan minuman untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya.
Selain itu, makhluk hidup, terutama manusia dan hewan juga membutuhkan makanan agar bisa bertumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya.
Karena hal inilah manusia dan hewan sering disebut konsumen. Tahukah kamu, mengapa manusia dan hewan disebut konsumen?
Menurut Rachmat dalam buku Rangkuman Pengetahuan Alam Lengkap (2016), tumbuhan adalah satu-satunya makhluk hidup yang bisa membuat makanannya sendiri.
Hewan dan manusia tidak bisa membuat makanannya sendiri, karena dua kelompok makhluk hidup ini tak mampu berfotosintesis.
Sehingga untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, manusia dan hewan membutuhkan tumbuhan untuk dikonsumsi.
Oleh karena itulah, manusia dan hewan disebut konsumen, sementara tumbuhan dinamakan produsen.
Dilansir dari situs Encyclopaedia Britannica, manusia dan hewan disebut konsumen karena mereka mencerna bahan makanan dan mengolahnya menjadi energi.
Energi tersebut kemudian dimanfaatkan makhluk hidup untuk mempertahankan hidup dan menjaga keberlangsungan spesiesnya.
Meski begitu, pada dasarnya tak semua makhluk hidup, terutama hewan menjadikan tumbuhan sebagai sumber energi utamanya.
Karena hewan pemakan daging (karnivor) akan mencari hewan buruan untuk dimakan. Begitu pula manusia yang juga membutuhkan protein hewani.
Baca juga: Mengapa Interaksi Manusia dan Lingkungan Alam Bersifat Timbal Balik?
Walau ada jenis hewan yang bisa dikonsumsi makhluk hidup, ini tidak menjadikan mereka sebagai produsen. Sebab, posisinya tetaplah sebagai konsumen.
Kesimpulannya, ada dua alasan mengapa manusia dan hewan disebut konsumen, yaitu: