KOMPAS.com – Planet-planet dalam tata surya bergerak mengelilingi bumi dalam orbit berbentuk elips bukan lingkaran. Namun, tahukah kamu mengapa orbit planet berbentuk elips?
Orbit planet berbentuk elips karena pengaruh gaya gravitasi dan kelembaman planet. Bentuk orbit planet yang elpis pertama kali dijelaskan oleh seorang matematikawan asal Jerman bernama Johennes Kepler.
Planet mengelilingi matahari dengan kecepatan tertentu. Alasan mengapa planet mengelilingi matahari adalah karena gaya gravitasi matahari yang menarik planet tersebut ke arahnya.
Namun, planet tidak jatuh ke matahari karena memiliki kecepatan. Dilansir dari Science Focus, kecepatan orbit planet memberikan kemampuan menarik dirinya sendiri sedikit dari matahari.
Baca juga: Apakah yang Dimaksud dengan Orbit?
Artinya, kecepatan planet memiliki kelambaman di mana planet cenderung bergerak dalam garis lurus.
Kelembaman planet menarik planet ke arah luar, sedangkan gaya gravitasi matahari menariknya ke arah dalam.
Ketika berada dalam posisi terdekat dengan matahari, kecepatan planet dan gaya gravitasi akan saling tegak lurus.
Dilansir dari NASA Solar System Exploration, titik terdekat dengan matahari disebut dengan perihelion dan planet akan bergerak paling cepat di titik tersebut. Pada saat inilah, planet memiliki kecepatan terbesar untuk menjauhi matahari.
Namun, gaya gravitasi matahari menahan planet untuk menjauh dan menyebabkannya mulai bergerak dalam orbit berbentuk elips.
Baca juga: Mengapa Planet Tidak Saling Bertabrakan?
Dilansir dari Ask an Astronomer, hal tersebut membuat kecepatan planet tidak lagi tegak lurus sempurna terhadap tarikan gravitasi. Sehingga, gravitasi menariknya dan menghilangkan sedikit kecepatannya.
Planet akan terus bergerak menjauhi matahari dalam orbit elips dan sampai pada titik terjauhnya dengan matahari. Titik tersebut dinamakan sebagai aphelion.
Pada aphelion, planet bergerak dalam kecepatan paling lambat. Planet kemudian ditarik ke dalam oleh matahari. Sehingga, kembali mencapai perihelion dan mengulangi orbit elipsnya sekali lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.