Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Terjadinya Pertempuran Medan Area

Kompas.com - 02/11/2022, 08:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Editor

Oleh: Rina Kastori, Guru SMPN 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.comPertempuran Medan Area adalah perlawanan rakyat terhadap tentara Sekutu yang terjadi di Medan, Sumatera Utara.

Pada 9 Oktober 1945, pasukan Sekutu yang dipimpin Brigadir Jenderal T.E.D. Kelly tiba di Medan.

Kedatangan tentara Sekutu ternyata diboncengi NICA (Netherlands Indies Civil Administration) yang bertujuan mengambil alih pemerintahan.

Hal ini lantas memicu munculnya perlawanan rakyat di kota Medan.

Terjadinya Pertempuran Medan Area

Pertempuran pertama meletus pada 13 Oktober 1945, antara pemuda dengan pasukan Sekutu. Para pemuda menyerang gedung pemerintahan yang dikuasai Sekutu.

Pertempuran ini kemudian menjalar ke beberapa kota lain, seperti Pematang Siantar dan Brastagi.

Baca juga: Faktor Penyebab Meletusnya Pertempuran Medan Area

Karena banyak terjadi insiden, pada 18 Oktober 1945, Sekutu mengultimatum rakyat agar menyerahkan senjata kepada Sekutu.

Pada 1 Desember 1945, tentara Sekutu memasang papan bertuliskan Fixed Boundaries Medan Areas di pinggiran Medan untuk menunjukkan daerah kekuasaan mereka.

Sejak saat itu, istilah Medan Area menjadi terkenal. Tentara Sekutu beserta NICA mengusir segala bentuk unsur berbau Republik Indonesia di Kota Medan.

Para pemuda pun melakukan perlawanan terhadap Sekutu dan NICA, akibatnya Medan menjadi tidak aman.

Selanjutnya pada 10 Desember 1945, Sekutu melancarkan operasi militer besar-besaran terhadap para pejuang Indonesia dengan mengikutsertakan pesawat tempurnya.

Para pejuang membalas serangan tersebut sehingga mengakibatkan bentrokan di seluruh kota.

Insiden Pertempuran Medan Area yang terjadi sejak 13 Oktober 1945 hingga April 1946 ini telah memakan banyak korban jiwa.

Baca juga: Pertempuran Surabaya, Pertempuran Indonesia Pertama setelah Proklamasi

Diketahui bahwa terdapat tujuh orang pemuda gugur, tujuh orang NICA tewas, dan 96 orang NICA lainnya mengalami luka-luka.

Selain itu, beberapa daerah Kota Medan juga hancur karena menjadi area pertempuran antara pihak Indonesia dengan Sekutu dan NICA.

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jawaban dari Soal 'Haryati Membeli 7 1/4 Kg Jeruk'

Jawaban dari Soal "Haryati Membeli 7 1/4 Kg Jeruk"

Skola
Pengertian dan 5 Contoh Soal Materi Akar Perpangkatan

Pengertian dan 5 Contoh Soal Materi Akar Perpangkatan

Skola
Pengertian Komunikasi dan Contohnya

Pengertian Komunikasi dan Contohnya

Skola
Bagaimana Masyarakat dapat Terbentuk?

Bagaimana Masyarakat dapat Terbentuk?

Skola
Mengapa Peta menjadi Hal Penting Menurut Claudius Ptolomeus?

Mengapa Peta menjadi Hal Penting Menurut Claudius Ptolomeus?

Skola
5 Kekurangan Perseroan Terbatas (PT)

5 Kekurangan Perseroan Terbatas (PT)

Skola
Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Skola
Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Skola
Fungsi Batang pada Tumbuhan

Fungsi Batang pada Tumbuhan

Skola
Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Skola
Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Skola
Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Skola
Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Skola
5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

Skola
Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com