Teori Keseimbangan Heider Beserta Contohnya

KOMPAS.com - Teori keseimbangan pertama kali diperkenalkan oleh Fritz Heider pada tahun 1958.

Dalam bukunya The Psychology of Interpersonal Relations (1982) berisi analisis luar kerangka konseptual dan cara psikologi menciptakan sudut pandang sosial dari seseorang.

Severin dan Tankard dalam bukunya Teori Komunikasi (2007) menjelaskan, teori keseimbangan berhubungan dengan langkah seseorang dalam menata sikap baik dengan orang lain atau benda dalam hubungannya dengan sikap psikologis.

Baca juga: Pengertian Teori Komunikasi dan Fungsinya

Heider menyatakan bahwa ketika manusia menghadapi ketidakseimbangan maka akan muncul rasa tegang dan tertekan untuk mengembalikannya kembali menjadi seimbang.

Dalam konsep Heider, tingkat kesenangan tidak dapat dijelaskan secara detail, sebuah hubungan dapat terjalin secara positif maupun negatif.

Anggapan bahwa seseorang berada dalam situasi seimbang adalah stabil dan tidak terpengaruh oleh gangguan dari luar.

Sedangkan keadaan tidak seimbang terjadi apabila kondisi tidak stabil sehingga menimbulkan gangguan psikologis pada diri seseorang.

Baca juga: Umpan Balik (Feedback) dalam Komunikasi Massa

Heider meyakini bahwa setiap manusia memiliki kecenderungan untuk menyeimbangkan hubungan dengan obyej-obyek disekitarnya. Dari situlah teori keseimbangan muncul.

Teori keseimbangan yang berkaitan dengan hubungan individu dengan obyek dapat menjadi dua sisi, yaitu bisa berbentuk positif dan berbentuk negatif. Berikut penjelasnnya: 

• Relasi yang terjain secara positif melibatkan perasaan saling menyukai, sependapat, dan mendukung. 
• Relasi negatif terjadi apabila tidak ada rasa saling menyukai dan memiliki atau sependapat.

Skala hubungan teori keseimbangan

Dalam menentukan skala hubungan teori keseimbangan menggunakan simbol "L" (like) sebagai tanda individu meyukai obyek tersebut. Misalnya dalam individu setuju dan mendukung terhadap tindakan anggota lain atau sependapat dengan anggota lain.

Simbol "L-" memiliki arti yang berlawanan dengan simbol "L". Menyatakan perasaan yang negatif seperti rasa tidak suka, benci, dan tidak sepakat dengan pendapat atau tindakan anggota lain.

Simbol "U" menjelaskan hubungan unit (unit-forming relationship) yang memiliki arti "memiliki", "berkaitan dengan-", "kepunyaa". Dan memiliki lawan simbol "U-" yang memiliki sifat berkebalikan dengan simbol "U".

Baca juga: Komunikasi Nonverbal: Definisi dan Fungsi

Contoh teori keseimbangan

Heider menyebutkan apabila terjadi ketidakseimbangan dalam suatu relasi makan akan timbul motivasi untuk mengembalikannya menjadi seimbang.

Contohnya, ada sepasang suami istri yang ingin membeli mobil. Istri menemukan mobil yang cocok dengan dirinya maka dalam hal ini terjai relasi seimbang antara istri dengan mobil (obyek). Namun suami tidak menyukai mobil tersebut sehingga timbul ketidakseimbangan.

Maka muncul motivasi istri untuk mendorong relasi menuju keseimbangan. Ada beberapa pilihan untuk istri dapat membuat relasi menjadi seimbang.

Pertama, istri tetap memilih mobil yang dia sukai dan mencoba mengomunikasikan dengan suami agar mau sepakat dengan dirinya.

Kedua, istri menarik kembali kenginannya terhadap mobil tersebut. Dan memutuskan untuk memilih mobil yang sesuai untuk kedua belah pihak sehingga terciptanya relasi positif atau seimbang.