Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Penokohan dan Cara Melukiskan Tokoh

Kompas.com - 13/05/2022, 19:30 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Cara pengarang dalam menggambarkan karakter tokoh-tokoh pada cerita merupakan penokohan. 

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, penokohan adalah penggambaran secara jelas mengenai seorang tokoh yang ditampilkan dalam sebuah cerita. 

Penggambaran tokoh memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti ekspresi dalam ucapan dan aspek dalam tindakan. 

Penokohan menjadi salah satu unsur unstrinsik karya sastra. Di mana tokoh merupakan individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berkelakuan di dalam berbagai peristiwa dalam cerita. 

Baca juga: Membedah Nilai Kehidupan dalam Buku Fiksi

Cara melukiskan tokoh 

Dilansir dari buku Metode Karakterisasi Telaah Fiksi (2005) karya Albertine Minderop, ada dua cara yang biasanya digunakan untuk menampilkan tokoh di dalam cerita, yakni cara langsung dan tidak langsung. 

Berikut cara pengarang melukiskan karakter atau watak tokoh, yaitu: 

Metode langsung 

Pemaparan watak atau karakter tokoh dilakukan secara langsung oleh pengarang. Biasanya metode ini dilakukan oleh kisah-kisah rekaan zaman dahulu, sehingga pembaca hanya mengandalkan penjelasan yang dilakukan pengarang. 

karakterisasi dapat melalui penggunaan nama tokoh, penampilan tokoh, dan tuturan pengarang. Penggunaan nama tokoh digunakan untuk memperjelas dan mempertajam perwatakan tokoh serta melukiskan kualitas karakteristik yang membedakannya dengan tokoh lain. 

Dalam metode ini pengarang melukiskan keadaan dan sifat tokoh, seperti nakal, jelek, baik, berkulit putih, pemalas, egois, dan sebagainya. 

Pengarang juga melukiskan carapa berpakaian atau pakaian apa yang digunakan sampai bagaimana ekspresinya. 

Karakterisasi melalui tuturan pengarang memberikan tempat yang luas dan bebas kepada pengarang dalam menentukan kisahnya. 

Pengarang tidak sekedar menggiring perhatian pembaca tentang watak tokoh, melainkan juga membentuk persepsi pembaca tentang tokoh. 

Kelemahan metode ini ada pada sifat mekanismenya yang menciutkan partisipasi imajinatif pembaca. Sedangkan kelebihannya pada kesederhanaan dan ekonomisnya. 

Baca juga: Contoh Menganalisis Unsur Intrinsik Cerita Fiksi

Metode tidak langsung

Dalam metode ini pengarang seakan-akan diabaikan, sehingga para tokoh dalam karya sastra dapat menampilkan diri secara langsung melalui tingkah laku mereka. 

Watak tokoh disimpulkan dari pikiran, percakapan, dan tingkah laku tokoh. Watak tokoh juga bisa disimpulkan melalui tokoh lain yang menceritakan secara tidak langsung. 

Pada metode ini, terdapat enam karakteristik, yaitu: 

  • Karakterisasi melalui dialog 
  • Lokasi dan situasi percakapan 
  • Jati diri tokoh yang dituju oleh penutur 
  • Kualitas mental para tokoh yang dikenal melaui alunan dan aliran tuturan ketika para tokoh bercakap-cakap. 
  • Nada suaram tekanan, dialek, dan kosa kata
  • Melalui tindakan para tokoh 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com