KOMPAS.com – Coral atau karang adalah sekumpulan hewan kecil bernama polip. Habitat karang berada di perairan dangkal.
Jika air laut dalam keadaan jernih, kita dapat melihat terumbu karang dari permukaan tanpa harus menyelam.
Karang hidup secara berkelompok maupun menyendiri. Karang yang hidup berkelompok membentuk kerangka kapur dengan berbagai bentuk. Karang yang hidup sendiri, hanya membentuk satu bentuk kerangka kapur.
Dikutip dari seaworld.org, karakteristik fisik yang dimiliki oleh coral, sebagai berikut:
Pada coral terdapat polip yang berbentuk tabung seperti kantung dengan di tengah mulut dikelilingi oleh tentakel.
Polip berfungsi sebagai mulut sekaligus anus. Polip memakan plankton yang terbawa arus laut. Ujung dari polip yang disebut dengan koralit.
Polip menyerap kalsium karbonat dari air laut dan mengeluarkannya dalam bentuk struktur kapur dan membentuk rangka. Rangka kapur atau koralit berfungsi untuk menyangga polip dan melindungi bagian tubuhnya yang lunak.
Baca juga: Pencemaran Minyak di Laut: Upaya Mengatasi dan Dampaknya
Ukuran dari coral berbeda-beda tergantung pada jenisnya. Beberapa coral ukuran diameternya hanya beberapa millimeter sampai beberapa centimeter. Coral Jamur adalah coral terbesar dengan ukuran diameter mencapai 25 sentimeter.
Koloni polip pada coral rata-rata berdiameter sekitar 1 sampai 3 milimeter. Koloni coral juga memiliki ukuran yang berviariasi. Ada yang kecil dan ada juga yang mencapai beberapa meter.
Pigmen alami coral menghasilkan warna putih, merah, kuning, hijau, biru dan ungu. Alga yang tumbuh di sekitar coral, membuat coral terlihat berwarna coklat, hijau, atau jingga.
Coral memiliki tentakel di ujung mulut polip. Jumlah tentakel yang ada pada coral sebanyak 6 atau 8, tergantung dari subkelasnya. Tentakel ini berfungsi untuk menangkap makanan.
Tentakel pada ujung polip terdapat nematosis. Nematosis adalah strukstur berbentuk bulat, berdinding ganda dan dilipat dengan duri di ujungnya yang mengandung racun. Racun berguna untuk melumpuhkan mangsa mereka.
Karang dan terumbu karang hidup di laut dangkal di wilayah tropis dan subtropis. Batas wilayah karang dapat tumbuh secara garis lintang, yaitu di antara 32º Lintang Utara dan 32º Lintang Selatan.
Karang pembentuk terumbu dapat tumbuh dengan baik di daerah yang perairan yang mengalami sedikit sedimentasi dan perairan yang tidak terpengaruh oleh adanya arus dingin dari Kutub Selatan.
Baca juga: Terumbu Karang: Jenis, Manfaat, dan Ekosistem
Dikutip dari Pengenalan Terumbu Karang: Sebagai Pondasi Utama Laut Kita (2019) karya Nabil Zurba, secara umum karang digolongkan menjadi dua jenis, yaitu: