KOMPAS.com - Cerita rakyat merupakan kisah atau cerita yang berasa dari masyarakat dan sudah menyebar turun-temurun.
Umumnya, cerita rakyat berkembang secara luas dari mulut ke mulut sampai akhirnya dikenal secara luas.
Salah satu cerita rakyat yang populer adalah Si Pitung. Cerita Si Pitung dibuat menjadi tiga versi, yaitu versi Indonesia, Belanda, dan China.
Cerita Si Pitung menjadi bagian dari legenda serta warisan budaya Betawi. Cerita Si Pitung juga sering disampaikan dalam bentuk balada, syair, maupun cerita Lenong.
Dilansir dari Portal Resmi Provinsi Jakarta, Pitung menjadi karakter Robin Good versi Betawi. Kemudian dikembangkan oleh seorang penulis, Lukman Karmani.
Baca juga: Cara Mengembangkan Cerita Rakyat ke dalam Bentuk Cerpen
Dalam novel Si PItung, dikisahkan bahwa Pitung sebagai pahlawan sosial. Pitung menjadi tokoh Betawi masa lampau yang dikenal sebagai peramok. Namun, hasil rampokan tersebut digunakan untuk menolong orang-orang yang kesusahan.
Kisal cerita Si Pitung berawal ketika ia hendaj menjual kambing milik sang ayah di Pasar Tanah Abang.
Dalam perjalanan pulang, uang hasil menjual kambing dicuri oleh para bandit.
Bersama teman-temannya, Pitung berhasil menemukan pencuri dan mengambil uangnya kembali.
Melihat kepiawaian Pitung, si pencuri menawari Pitung untuk bergabung dengannya. Dengan segala pertimbangan, Pitung pun menerima tawaran dan bergabung dengan pencuri.
Aksi pencurian si Pitung diberitakan oleh Hindia Olanda pada Juni 1892. Aksi Si Pitung mendapat berbagai tanggapan pro dan kontra.
Banyak pihak yang menganggap aksi tersebut adalah tindakan sosial karena hasil curian Si Pitung untuk membantu rakyat tidak mampu.
Di sisi lain, juga menganggap bahwa aksi Si Pitung adalah tindakan kriminal dan tidak dapat di toleransi
Baca juga: Contoh Teks Eksemplum tentang Cerita Rakyat
Nama-nama tokoh yang terdapat pada cerita Si Pitung, di antaranya:
(Sumber: KOMPAS.com/Widya Lestari Ningsih | Editor: Nibras Nada Nailufar)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.