KOMPAS.com - Musyawarah sering dilakukan untuk mencari jalan keluar dari permasalahan. Musyawarah bertujuan untuk mencapai kata mufakat atau persetujuan dari berbagai pihak.
Dikutip dari buku Tuntutan Hukum Malapraktik Medis (2019) karya Mudakir Iskandar Syah, dijelaskan bahwa musyawarah adalah usaha untuk mencapai kesepakatan bersama, yang dilakukan dengan saling mendengarkan, menerima, serta memberi saran.
Harapannya setelah melakukan musyawarah, pihak yang terlibat di dalamnya bisa menyetujui suatu kesepakatan bersama, agar konflik atau permasalahan dapat terselesaikan.
Dalam kehidupan sehari-hari, musyawarah sering dilakukan dalam berbagai kegiatan. Apa sajakah contohnya?
Baca juga: Musyawarah: Arti, Ciri-cirinya dan Manfaat
Musyawarah perlu dilakukan dalam keadaan perbedaan pendapat. Adalah kondisi saat tiap anggota dalam kegiatan musyawarah punya pendapatnya masing-masing mengenai suatu hal, sehingga kesepakatan bersama belum tercapai.
Perbedaan pendapat jika tidak disikapi dengan baik akan menimbulkan masalah atau konflik yang lebih besar. Misalnya seseorang tidak terima bahkan marah ketika pendapatnya tidak dianggap atau tidak dipilih.
Menurut Lijan Poltak Sinambela dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia (2016), agar mufakat atau kesepakatan bersama dapat tercapai dalam musyawarah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yakni:
Baca juga: Contoh Teks Diskusi tentang Covid-19
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.