Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megaloblatta Longipennis, Kecoa Terbesar di Dunia

Kompas.com - 02/10/2021, 10:00 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.comKecoa adalah serangga dengan sayap dan kulit berwarna coklat yang sangat sering ditemukan di temukiman manusia.

Dilansir dari BBC, menurut ahli entomologi di Californian State University bernama Richard Kaae, kecoa adalah serangga nomor satu yang ditakuti manusia.

Coba hitung berapa orang disekitarmu yang takut terhadap kecoa, ataukah kamu salah satunya? Kecoa kecil yang terbang menuju arah kita saja sudah sangat menakutkan. Namun, bagaimana dengan kecoa berukuran besar?

Megaloblatta longipennis

Ada sekitar 3.500 spesies kecoa yang tersebar di seluruh dunia. Dikutip dari New York Stage Integrated Pest Management, Megaloblatta longipennis adalah spesies kecoa bersayap terbesar di dunia yang sayapnya dapat tumbuh hingga panjang 3,8 inci atau sekitar sentimeter yang jika direntangkan mencapai ukuran 20 sentimeter.

Megaloblatta longipennis terbesar yang pernah ditemukan adalah kecoa betina yang kini diawetkan oleh seorang kolektor di Jepang.

Baca juga: Kenapa Hewan Punya Ekor?

Disadur dari Guinness World Records, kecoa tersebut berukuran panjang 9,7 sentimeter, lebar 4,5 sentimeter, dan lebar sayap 20 sentimeter.

Sebagai perbandingan, kecoa jerman yang sering terlihat di pemukiman Indonesia adalah saudara datu keluarga dengan Megaloblatta longipennis yaitu family Blattellidae. Dan kecoa jerman hanya memiliki panjang hanya sekitar satu hingga satu setengah sentimeter saja.

Megalobatta longipennis berasal dari Peru, Ekuador, dan juga Panama. Seperti kecoa pada umumnya, Megaloblatta longipennis juga termasuk serangga yang tangguh.

Dilansir dari Holistic Pest Solutions, kecoa memiliki kerangka luar yang kuat dan fleksibel, sehingga dapat menahan beban hingga 900 kali berat tubuhnya.

Dengan tubuh besarnya, Megaloblatta longipennis dapat berjalan juga terbang dengan cepat yaitu sekitar tiga mil per jam.

Kecoa ini juga dapat bertahan hidup tanpa kepala, 100 kali lebih tahan radiasi dibanding manusia, dan juga berkembang biak tanpa adanya jantan dengan metode partogenesis (jenis reproduksi aseksual).

Baca juga: Hak terhadap Hewan Peliharaan dan Contohnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bagaimana Masyarakat dapat Terbentuk?

Bagaimana Masyarakat dapat Terbentuk?

Skola
Mengapa Peta menjadi Hal Penting Menurut Claudius Ptolomeus?

Mengapa Peta menjadi Hal Penting Menurut Claudius Ptolomeus?

Skola
5 Kekurangan Perseroan Terbatas (PT)

5 Kekurangan Perseroan Terbatas (PT)

Skola
Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Skola
Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Skola
Fungsi Batang pada Tumbuhan

Fungsi Batang pada Tumbuhan

Skola
Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Skola
Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Skola
Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Skola
Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Skola
5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

Skola
Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Skola
Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Skola
Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com