Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Limpapeh Rumah Nan Gadang, Baju Tradisional Sumatera Barat

Kompas.com - 03/05/2021, 17:19 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan sejarah panjang yang menghasilkan budaya khas.

Dilansir dari situs resmi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Sumtera Barat dihuni oleh mayoritas Suku Minangkabau dan wilayah Pasamanan dihuni oleh Suku Mandailing serta Suku Batak.

Suku Minangkabau sendiri memiliki baju tradisional yang disebut dengan Limpapeh rumah nan Gadang.

Dalam budaya Suku Minangkabau, seorang ibu memiliki pernanan yang sangat penting. Garis keturunan seorang anak diambil dari ibunya, pendidikan dan juga suri tauladan seorang anak juga bersumber dari ibunya.

Dalam budaya Suku Minangkabau, seorang ibu kandung atau wanita yang telah memiliki anak disebut sebagai Bundo kanduang atau ibu kandung.

Baca juga: Pakaian Tradisional Manteren Lamo, Maluku Utara

Bundo kanduang dalam suatu rumah tangga memiliki fungsi sebagai Limpapeh rumah nan gadang atau dalam bahasa Indonesia memiliki arti penyangga rumah gadang.

Rumah gadang adalah rumah khas penduduk Suku Minangkabau, sehingga seorang ibu haruslah menjadi pendidik dan tauladan anak dan keluarganya.

Dilansir dari buku Pegangan Penghulu di Minangkabau oleh Idrus Hakimy Dt, peribahasa Suku Minangkabau berbunyi:

Raso dibaok naik, pariso dibaok turun yang artinya rumah tangga yang baik dimulai di dalam lingkungan rumah tangga dan keluarga, baru dia menjadi orang yang baik di luar rumah.

Baju tradisional 

Dari budaya tersebut, kemudian lahirlah baju tradisional Suku Minangkabau bagi Ibu kanduang yang dinamakan dengan Limpapeh Rumah nan Gadang. Baju Limpapeh Rumah nan Gadang terdiri dari tengkuluk, baju batabue, minsie, sarung, dan salempang.

Dilansir dari Portal Resmi Provinsi Sumatera Barat, tengkuluk atau tingkuluak adalah penutup kepala dari kain yang dibentuk menyerupai Rumah Gadang.

Baju Batabue adalah baju kurung khas melayu yang panjang dan tertutup, bisa berwarna hitam, merah, biru, dan oranye.

Baca juga: Daftar Pakaian Adat di Indonesia

Baju kurung tersebut dihiasi dengan benang berwarna emas yang membentuk beragam motif bergantung dengan sub suku asal wanita tersebut.

Namun yang pasti, motif dan corak benang emas penghias baju kurung menggambarkan kekayaan alam Minangkabau.

Tepian baju kurung akan dihiasi oleh bis benang emas yang disebut dengan minsie. Dilansir dari Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, minsie melambangkan bahwa seorang perempuan Minangkabau harus mematuhi batas-batas adat dan tidak boleh melanggarnya.

Baju Limpapeh Rumah nan Gadang menggunakan sarung yang dililitkan pada pinggang yang melambangkan kebijaksanaan seorang Bundo kanduang.

Lalu selempang akan disampirkan dari kanan ke kiri, menyimbolkan ia adalah seorang wanita yang telah menikah juga penuh kasih sayang.

Baju Limpapeh Rumah nan Gadang juga menggunakan berbagai aksesoris seperti kalung, gelang dan cincin yang terbuat dari emas maupun batu alam. Aksesoris yang digunakan memiliki motif yang beragam namun memiliki makna filosofis.

Baca juga: Baju Adat Nggembe, Sulawesi Tengah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com