KOMPAS.com - Kemerdekaan Indonesia merupakan cita-cita rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia, banyak organisasi yang berjuang.
Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, sejarah pergerakan di Indonesia diawali oleh organisasi Budi Utomo pada 1908.
Organisasi tersebut membentuk suatu organisasi yang bersifat pergerakan di tanah Jawa.
Setelah bermunculan partai-partai di Indonesia, memicu para pemuda Indonesia untuk melakukan pergerakan yang sama.
Sumpah Pemuda terbentuk akibat para pemuda-pemuda Indonesia untuk bersatu berjuang menegakkan kemerdekaan Republik Indonesia.
Baca juga: Sejarah Lahirnya Sumpah Pemuda
Dirangkum dalam buku Soegondo Djojopoespito (1999), beberapa dampak Sumpah Pemuda yaitu:
Pada saat Belanda menguasai tanah air, terdapat tiga hal, yaitu:
Dengan adanya Kongres Pemuda II, seluruh pemuda mengikrarkan satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa.
Kongres tersebut menjadi jawaban tegas, bahwa Bangsa Indonesia tidak dapat dipecah belah. Jal ini menjadi kegagalan politik bagi pemerintahan Hindia Belanda.
Baca juga: Contoh Teks Eksplanasi tentang Sumpah Pemuda
Pengorbanan atas primordialisme ditunjukkan dengan penggabungan semua organisasi pemuda yang bersifar kedaerahan dalam wadah besar, yaitu Pemuda Indonesia.
Adanya kehendak ingin bersatu akan mengatasi alasan-alasanm lain, seperti kesukuan, keturunan, keagaman, kedaerahan, kepentingan golongan, dan lainnya.
Sejak peristiwa Sumpah Pemuda, dunia dikejutkan oleh kemampuan Bangsa Indonesia untuk bersatu dalam kemajemukan.
Perwujudan kesepakatan bersama tanpa memandang golongan dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia.
Dengan menggunakan bahasa Indonesia, seluruh rakyat dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Baca juga: Nilai-Nilai Penting Sumpah Pemuda
Sejak Sumpah Pemuda diikrarkan, tidak ada lagi pengertian warga negara kelas satu atau dua. Seperti yang dilakukan penjajah kolonial.