Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh Tari Kontemporer dan Penciptanya

Kompas.com - 19/01/2021, 15:48 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tari kontemporer adalah salah satu jenis kesenian tari yang sudah terdampak modernisasi.

Jenis tarian ini bersifat bebas serta tidak ada peraturan khusus tentang pola gerak atau unsur tari lainnya.

Menurut Arina Restian dalam Buku Pembelajaran Seni Tari di Indonesia dan Mancanegara (2019), tari kontemporer sangat erat kaitannya dengan pola gerakan tari yang unik serta bersifat simbolik.

Tidak hanya itu, irama musik juga tergolong unik. Mulai dari penggunaan irama musik yang sederhana hingga irama musik digital.

Pada umumnya pementasan tari kontemporer ditujukan untuk mengenang suatu peristiwa penting, seorang tokoh, atau untuk menyampaikan pesan khusus kepada penonton.

Indonesia juga memiliki beberapa contoh tari kontemporer. Apa sajakah itu?

Baca juga: 3 Unsur dalam Seni Tari: Wiraga, Wirama, Wirasa

Tari Setan Bercanda

Mengutip dari situs Yayasan Bali Galang, tari setan bercanda dimainkan oleh lima hingga enam orang laki-laki dengan menggunakan busana dedaunan.

Tarian ini menggunakan iringan musik yang sederhana, yakni alat musik yang berasal dari bebatuan serta pecahan bambu. Tarian Setan Bercanda diciptakan oleh I Wayan Dibia.

Secara garis besar, tarian ini memberi gambaran tentang beberapa setan yang merupakan anak buah Ratu Gede Macaling, sedang menari waktu tengah malam untuk menyebarkan penyakit.

Walau tergolong tarian kontemporer, sebenarnya Tari Setan Bercanda masih menggunakan tarian tradisional Bali sebagai sumbernya.

Tari Cak Rina

Sekitar 150 penari anggota kelompok Cak Rina dari Banjar Teges Kanginan, Peliatan Ubud, Bali, tampil di Bentara Budaya Jakarta, Rabu (19/10) malam. Acara bertajuk Simpati untuk Bali yang dipersembahkan Kelompok Megalitikum Kuantum, Harian Kompas, serta Bentara Budaya Jakarta ini merupakan ungkapan simpati serta keprihatinan atas tragedi Bom Bali pada 1 Oktober lalu. Priyombodo Sekitar 150 penari anggota kelompok Cak Rina dari Banjar Teges Kanginan, Peliatan Ubud, Bali, tampil di Bentara Budaya Jakarta, Rabu (19/10) malam. Acara bertajuk Simpati untuk Bali yang dipersembahkan Kelompok Megalitikum Kuantum, Harian Kompas, serta Bentara Budaya Jakarta ini merupakan ungkapan simpati serta keprihatinan atas tragedi Bom Bali pada 1 Oktober lalu.

Tarian Cak Rina diciptakan oleh tokoh tari kontemporer Indonesia, Sardono W. Kusumo. Tarian ini merupakan salah satu seni tari yang mengawali munculnya kesenian tari kontemporer Bali Modern.

Sardono bersama dengan teman seniman mudanya dari Taman Ismail Marzuki Jakarta, memasukkan konsep gerakan serta ide cerita baru Subali-Sugriwa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Contoh Energi Kinetik dalam Kehidupan Sehari-hari

6 Contoh Energi Kinetik dalam Kehidupan Sehari-hari

Skola
Jawaban dari Soal 'Makanan Mengandung Energi Berupa'

Jawaban dari Soal "Makanan Mengandung Energi Berupa"

Skola
6 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Energi Alternatif

6 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Energi Alternatif

Skola
Teori Pengurangan Ketidakpastian: Asumsi dan Contohnya

Teori Pengurangan Ketidakpastian: Asumsi dan Contohnya

Skola
Asumsi Teori Interaksi Simbolik dan Contohnya

Asumsi Teori Interaksi Simbolik dan Contohnya

Skola
El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

Skola
Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Skola
3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

Skola
Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Skola
Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Skola
Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Skola
Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Skola
Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com