Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Hujan Asam?

Kompas.com - 08/01/2021, 17:24 WIB
Silmi Nurul Utami,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hujan asam adalah hujan namun dengan air yang memiliki pH rendah sehingga memiliki sifat asam yang korosif atau mengikis partikel lain.

Hujan asam dapat membahayakan kehidupan. Namun tahukah kamu bagaimana proses terbentuknya hujan asam? Untuk mengetahuinya, marilah kita simak penjelasan berikut ini!

KOMPAS.com/SILMI NURUL UTAMI Hujan Asam

Hujan asam dimulai dengan pembakaran bahan bakar fosil oleh kendaraan bermotor ataupun pabrik, industri dan pembangkit listrik.

Dilansir dari United States Environmental Protection Agency, pembakaran bahan bakat fosil menghasilkan asap dengan berbagai jenis zat dan. Di antaranya terdapat gas karbon dioksida, sulfur dioksida, dan nitrogen oksida.

Baca juga: Mengapa Hujan Asam Dapat Membahayakan Kehidupan?

Ketiga gas tersebut kemudian akan naik ke atmosfer dan bereaksi dengan oksigen di udara dan kemudian bereaksi dengan air.

KOMPAS.com/SILMI NURUL UTAMI Reaksi sulfur dioksida dengan oksigen dan air

Gas sulfur dioksida (SO2) akan mengikat oksigen di udara dan berubah menjadi sulfur trioksida (SO3). Sulfur trioksida (SO3) kemudian akan bereaksi dengan air di udara membentuk air hujan berupa asam sulfat (H2SO4).

KOMPAS.com/SILMI NURUL UTAMI Reaksi nitrogen oksida dengan oksigen dan air

Gas Nitrogen oksida (NO2) yang naik ke atmosfer akan bereaksi oksigen membentuk gas nitrogen dioksida (NO2).

Nitrogen dioksida kemudian bereaksi kembali dengan partikel air di udara dan membentuk air hujan berupa asam nitrat (HNO3) dan asam nitrit (HNO2).

Asam sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3), dan asam nitrit (HNO2) kemudian turun ke permukaan Bumi dalam rupa air hujan, salju, atau kabut yang bersifat asam.

Air hujan asam kemudian menyirami permukaan Bumi, masuk ke dalam tanah, air dan memberikan efek yang buruk bagi kehidupan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com