KOMPAS.com – Akibat tindakan eksploitasi yang dilakukan kepada Indonesia, Belanda akhirnya mendapat kritik keras dari dunia internasional.
Salah satunya adalah tindakan tanam paksa yang dilakukan oleh Belanda menyebabkan penderitaan bagi rakyat Indonesia.
Oleh karena itulah, Belanda wajib melakukan balas budi kepada Indonesia. Kritik dari dunia internasional tersebut didengar oleh pihak Belanda.
Akhirnya Belanda menerapkan kebijakan baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Baca juga: Nasionalisme: Arti, Sejarah, dan Tujuan
Kebijakan tersebut dikenal sebagai Politik Etis. Program Politik Etis ini mencakup tiga aspek, yaitu:
Dari ketiga aspek tersebut, pendidikan merupakan aspek yang paling berpengaruh. Akibat adanya pendidikan, masyarakat Indonesia mulai mengenal nasionalisme dan mulai muncul kaum-kaum intelektual.
Dilansir dari Kamus Sejarah Indonesia (2018) karya Eko Sujatmiko, nasionalisme merupakan paham yang menempatkan kesetiaan tertinggi individu kepada negara dan bangsanya.
Paham nasionalisme timbul karena adanya persamaan sikap, nasib dan tingkah laku yang muncul ketika ada keinginan untuk bersatu.
Adanya paham nasionalisme membuat kaum-kaum intelektual Indonesia tidak lagi memikirkan daerahnya masing-masing.
Baca juga: Politik Etis: Pengertian, Latar Belakang, Tokoh dan Tujuan
Mereka mulai bersatu dan menganggap bagian dari bangsa Indonesia. Tujuannya hanya satu yaitu memerdekakan bangsa Indonesia dari penindasan Belanda.
Selain pendidikan, ada faktor lain yang menyebabkan bangkitnya nasionalisme di Indonesia.
Dalam buku Masa Pergerakan Nasional (2019) karya Samsudar Makfi, terdapat dua faktor penyebab bangkitnya nasionalisme Indonesia, yaitu:
Faktor internal merupakan faktor yang muncul dari bangsa Indonesia sendiri. Beberapa faktor internal sebagai berikut.
Politik etis yang dilakukan oleh Belanda justru memunculkan kaum-kaum intelektual. Kaum intelektual inilah yang menjadi pelopor bangkitnya nasionalisme di Indonesia.
Salah satu cara yang dilakukan kaum intelektual untuk membangkitkan nasionalisme adalah menghadirkan kembali kisah kejayaan bangsa di masa lalu.
Baca juga: Pergerakan Nasional di Indonesia, Diawali Organisasi Budi Utomo