Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Materi Belajar dari Rumah TVRI 12 Agustus 2020 SD Kelas 4-6

Kompas.com - 12/08/2020, 08:35 WIB
Arum Sutrisni Putri

Penulis

KOMPAS.com - Program Belajar dari Rumah TVRI 12 Agustus 2020 SD Kelas 4-6 membahas tentang Peta Baru Indonesia. Berikut ini ringkasan materi Belajar dari Rumah TVRI 12 Agustus 2020 SD Kelas 4-6:

Apa itu ilmu geografi dan apa pentingnya bagi hidup kita?

Geografi itu mempelajari suatu wilayah dan bagaimana interaksinya dengan makhluk hidup yang tinggal di sana. Geografi tidak hanya soal peta, juga mengajak kita berpikir tentang bentuk benua di Bumi. Geografi mengajak kita menjelajah ke mana saja dan menjelaskan apa dan kenapa sesuatu bisa terjadi di suatu tempat.

Jutaan orang tidak menyadari sudah sering memakai cara berpikir ilmu geografi. Dengan tahu banyak tempat dan kondisi daerah, kita terbantu jika mau pergi ke suatu tempat dan bisa memilih jalan paling cepat. Di bidang ilmu lain, ekonomi misalnya, dengan tahu lokasi, kondisi dan sifat-sifat setiap negara, kita jadi tahu strategi terbaik untuk berdagang.

Banyak aspek muncul dari memahami dan berinteraksi di dalam ruang, seperti istilah kearifan lokal. Nenek moyang kita dari Sumatera sampai Jawa misalnya, mulai paham cara mendirikan rumah dengan bentuk tahan gempa, antisipasi tsunami dan lainnya. Itu gunanya kalau kita tahu banyak tempat dan peka terhadap masyarakat sekitar.

Bumi itu sangat luas dan faktanya kita sudah benar-benar mengubah dunia dari segala sisi. Geografi hadir sebagai usaha kita memahami Bumi. Secara garis besar, geografi terbagi menjadi dua sudut pandang.

  • Geografi Fisik mencoba menjawab pertanyaan tentang alam, tanah, sungai, laut, hewan, tumbuhan, cuaca, pokoknya obyek alamiah di alam.
  • Geografi Manusia menjelaskan dampak yang kita bawa ke permukaan Bumi sekaligus dampak Bumi ke kita, dari segi ekonomi, sosial, budaya dan politik.

Usaha ini sudah diperjuangkan sejak 2400 tahun lalu. Orang-orang Yunani kuno yang pertama mencoba menelusuri misteri-misteri bumi. Mereka penasaran tentang apa yang ada di luar sana. Mulai banyak percobaan untuk mencari tahu semua jawaban.

Hingga datang masa ilmu pengetahuan berkembang. Geografi ikut menjadi dasar pembuatan peta-peta yang akurat. Penjelajahan besar-besaran dilakukan ke berbagai belahan dunia. Dari sana juga bergantung kemajuan bisnis atau negara. Sampai saat ini geografi terus dibentuk para ilmuwan lewat berbagai metode dan pemahaman-pemahaman baru.

Ilmu Bumi itu mengasyikkan karena bicara soal alam lingkungan sekitar kita. Sekarang dengan berkembangnya sains citizen, ada komunitas-komunitas keilmuan yang melakukan kegiatan terkait seperti tur rempah, camping atau pramuka. Tidak sekadar beraktivitas di alam tapi juga sambil mengingat apa yang pernah dipelajari ketika di alam.

Dari geografi kita akan mengerti luasnya dunia ini. Banyak tempat dan kehidupan orang yang membuat kita semakin sadar. Dunia ini bukan soal hidup kita saja tetapi juga manusia dan flora fauna yang hidup di belahan bumi lain. Jika kita sembarangan menghasilkan asap atau buang sampah ke lautan, ternyata bisa memengaruhi saudara kita di belahan bumi lain.

Peta baru Indonesia

Peta Indonesia sudah diperbarui. Terutama tentang perubahan perbatasan dengan negara-negara tetangga. Apa saja perubahannya?

  1. Batas antara Indonesia dengan negara kepulauan Palau. Di bagian utara Papua Barat ada 2 pulau kecil yaitu pulau Tobi dan Karang Helen. Sebelumnya 2 pulau itu milik negara kepulauan Palau. Ternyata 2 pulau itu masuk perairan Indonesia. Maka, Pulau Tobi dan Karang Helen dimasukkan ke dalam peta baru sebagai bagian dari Indonesia.
  2. Perbatasan Indonesia dengan Filipina tepatnya di bagian utara Pulau Sulawesi. Di peta lama sebagian kecil wilayah perbatasan ditandai garis putus-putus. Di peta baru garis putus-putus diubah menjadi garis lurus, Karena perbatasan itu sudah sah secara hukum.
  3. Perubahan di Kepulauan Riau tepatnya di Laut Natuna. Awalnya bagian utara laut ini masuk ke wilayah laut Tiongkok Selatan. Di peta baru bagian ini ternyata masuk ke dalam Laut Natuna sehingga diberi nama Laut Natuna Utara.
  4. Tempat di peta lama Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) antara Indonesia dan Malaysia di daerah Selat Malaka belum ditetapkan. Walau belum ada kesepakatan sah Indonesia mengklaim ZEE itu lebih menuju ke arah Malaysia. Maka di peta baru garis ZEE diperjelas agar memudahkan kapal untuk melakukan patroli di perbatasan.
  5. Di Selat Riau ada dua karang kecil yang ternyata bukan milik Indonesia. Kedua karang itu masuk milik Singapura dan Petra Bianca milik Malaysia. Ukuran karang itu kecil tapi di peta batasnya cukup besar. Di peta baru batasan itu diperkecil dan diperjelas untuk memperlihatkan kedua karang itu bukan milik negara kita.

Mengenal peta

Peta adalah gambaran mengenai seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yang dibuat menggunakan perbandingan skala tertentu pada sebuah bidang datar berupa kertas.

Peta mulai dibuat oleh penjelajah Arab bernama Idrisi pada abad ke-7 M pada permukaan tablet perak. Pada abad ke-15 M peta dikembangkan oleh Gerardus Mercator. Tetapi peta hanya untuk menggambarkan tempat-tempat tertentu seperti pelabuhan, benteng dan daerah berbahaya. Peta jaman sekarang menggambarkan penampakan alam seperti dataran rendah, dataran tinggi, sungai, gunung, danau, laut dan sebagainya.

Fungsi peta secara umum adalah menunjukkan lokasi suatu tempat, menggambarkan permukaan bumi, mengetahui jarak suatu tempat, dan menunjukkan potensi kekayaan alam.

Berdasarkan jenisnya peta dikelompokkan menjadi dua ada peta umum dan peta khusus.

  • Peta umum adalah peta yang menggambarkan kenampakan permukaan bumi sesungguhnya. Misalnya peta dunia, peta Indonesia dan peta Provinsi Banten.
  • Peta khusus adalah peta yang menggambarkan salah satu atau beberapa aspek dari kenampakan Bumi secara spesifik, misal peta penggunaan lahan, peta curah hujan, peta kepadatan penduduk.

Berdasarkan ukuran, peta dapat dikelompokkan berdasarkan skala.

  • Peta skala besar yaitu dengan skala 1:5000 sampai 1:250000. Namun dengan skala seperti ini gambar akan terlihat kurang jelas.
  • Peta skala sedang yaitu peta dengan skala 1:250000 sampai skala 1:500.000.
  • Peta skala kecil yaitu peta dengan skala besar dari 1:500.000 yang merupakan peta yang paling jelas untuk kita lihat.

Elemen unsur-unsur peta meliputi:

  • Judul peta untuk menjelaskan gambaran umum dari isi suatu peta.
  • Garis tepi untuk menggambarkan batas-batas dan letak garis astronomis pada peta, seperti seperti garis bujur dan garis lintang.
  • Legenda untuk menjelaskan pengertian simbol-simbol yang digunakan pada peta.
  • Skala adalah perbandingan jarak antara dua titik pada peta dengan jarak yang sesungguhnya.
  • Skala angka, contohnya skala 1:250.000 yang artinya 1 cm di peta menggambarkan 250000 cm di bumi.
  • Skala garis.
  • Tata warna untuk membedakan keadaan alam antara satu tempat dengan tempat lain. Hijau untuk menggambarkan dataran rendah. Biru untuk menggambarkan perairan. Biru tua untuk perairan dalam. Biru muda untuk perairan dangkal. Kuning untuk dataran tinggi. Coklat untuk pegunungan.
  • Arah mata angin berfungsi untuk mengetahui arah.
  • Indeks untuk membantu kita mencari sesuatu yang ingin diketahui.
  • Tahun peta untuk menunjukkan waktu pembuatan peta tersebut.

Jadi jarak sebenarnya itu berbeda dengan menggunakan skala. Dengan mengetahui skala peta kita bisa menghitung berapa jarak atau panjang suatu tempat. Mengukur jarak dua tempat pada peta dapat dilakukan melalui dua cara.

  • Menggunakan penggaris apabila kedua tempat tersebut berada pada posisi lurus atau tidak berliku-liku.
  • Menggunakan benang untuk mengetahui panjang jalan Raya sungai atau pantai yang berliku-liku. Benang diletakkan berdasarkan lekukan pada peta. Lalu benang tersebut diukur dengan penggaris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com