KOMPAS.com - Program Belajar dari Rumah yang tayang di TVRI pada Senin, 20 Juli 2020 membahas mengenai Berbohong untuk SMA dan sederajat.
Pada pembahasan tersebut terdapat tiga pembahasan dan pertanyaan.
Berikut rangkuman soal dan jawaban untuk materi tersebut.
Soal 1: Mengapa ketika seseorang sering berbohong otaknya biasa-biasa saja?
Jawaban: Berbohong sangat berpengaruh terhadap tubuh kita.
Baca juga: Anak Berbohong: Bentuk, Alasan, dan Cara Mengatasinya
Lewat serangkaian penelitian, para peneliti menyatakan bahwa berbohong dapat merubah cara kerja otak kita yang berkaitan seputar baik, buruk, moral atau norma yang berlaku di masyarakat.
Jika kita terbiasa berbohong, apabila sejak kecil. Otak kita yang awalnya sangat peka terhadap kebohongan atau kejahatan akan biasa-biasa saja.
Semakin sering kamu melakukan akan semakin biasa-biasa saja. Meski kebohongan tersebut dilakukan denga niatan baik, tapi tetap saja akan berpengaruh negatif.
Karena reaksi amygdala otak kita akan semakin lemah dan beradaptasi dengan kebohongan atau kejahatan.
Saat orang-orang pertama kali berbohong maka jumlah sinyal-sinyal otak yang bereaksi terhadap kebohongan cukup banyak.
Namun semakin sering partisipasipan yang berbohong, semakin kecil pula reaksi yang muncul pada otak.
Baca juga: Di Balik Kisah Cinta Raffi Ahmad dan Laudya Cynthia Bella, Berbohong hingga Bertengkar
Orang-orang yang awalnya menyontek di ujian sekolah, bisa tumbuh menjadi para koruptor. Karena otak telah terbentuk oleh kebohongan-kebohongan kecil sepanjang hidupnya.
Soal 2: Bagaimana caranya agar teman-teman terhindar dari berbohong?
Jawaban: Berikut cara untuk terhindar dari berbohong, yakni:
Soal 3: Jelaskan cara kerja alat pendeteksi kebohongan (poligraf) digital!