KOMPAS.com - Teknik arsir adalah pengulangan garis secara acak dan saling menyilang dengan tujuan untuk mengisi bidang gambar yang kosong.
Arsir juga bisa diartikan sebagai unsur garis putus-putus yang digoreskan secara teratur dan berulang-ulang, garis saling menumpuk, digunakan untuk mewujudkan efek gelap terang, volume, dan plastisitas.
Menurut buku Teknik Cerdik Menggambar Wajah (2013) karya Rully Gusdiansyah, garis arsir yang nampak samar juga bisa dibuat dengan sengaja, melalui teknik pengarsiran yang dikerjakan dengan teliti, cermat, dan profesional.
Untuk metode dasar pengasiran, harus dilakukan berbagai observasi dalam melakukan rutinitas latihan membentuk kelenturan gerakan tangan, maupun dalam mencari dan menemukan teknik mengarsir yang lebih efektif.
Baca juga: Prinsip Seni Rupa
Beberapa fungsi tenik arsir adalah:
Sedangkan bentuk-bentuk arsir dasar amat variatif, antara lain:
Ketebalan warna pada susunan garis berupa arsiran dapat dibagi menjadi beberapa jenis berbeda, di antaranya:
Arsiran tipis dapat digunakan untuk memberikan warna tipis pada obyek-obyek tertentu yang tidak terlalu membutuhkan pewarnaan yang mencolok. Misalnya memberi warna pada pipi, dahi, dagu, hidung, dan leher.
Arsiran sedang ini warnanya setingkat lebih hitam daripada arsiran tipis. Arsiran sedang umumnya digunakan pada obyek-obyek yang membutuhkan sedikit ketebalan di sisi tertentu.
Misalnya menambah kesan dalam pada bentuk kelopak mata, menambahkan kesan dalam pada bagian bentuk telinga, memberi kesan cekungan pada pipi yang tirus, atau memberi kesan penggelapan pada bagian bawah dagu atau leher.
Baca juga: Eksistensi Seni Rupa dalam Kehidupan Manusia
Arsiran tebal memiliki warna lebih gelap atau dalam serta mencolok (dibandingkan dengan warna sampai dua atau tiga sebelumnya).
Manfaat arsiran tebal untuk membantu dan menjadikan berbagai obyek wajah tampak berbeda.
Misalnya, untuk menghitamkan warna rambut, kumis, kopiah atau peci, kerutan pada bentuk pakaian, dan bayangan dari bentuk figur yang digambar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.