Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuan Idul Fitri

Kompas.com - 24/05/2020, 10:00 WIB
Arum Sutrisni Putri

Penulis

KOMPAS.com - Tujuan Idul Fitri bukan sekadar merayakan berakhirnya puasa Ramadhan atau merayakan kemenangan setelah sebulan melaksanakan ibadah puasa saja.

Berikut ini beberapa tujuan perayaan hari raya Idul Fitri beserta penjelasannya:

Idul Fitri

Idul Fitri adalah perayaan yang sangat penting dalam kalender Islam dan dimulai oleh Nabi Muhammad sendiri. Idul Fitri adalah pesta berakhirnya puasa yang menandai akhir Ramadhan dan dirayakan umat Islam di seluruh dunia.

Melansir BBC, Idul Fitri jatuh pada hari pertama bulan ke-10 kalender lunar Islam atau 1 Syawal. Penganut agama Islam, kaum muslim, tidak diizinkan berpuasa pada hari raya Fitri.

Baca juga: Lafal dan Panduan Takbir Idul Fitri

Tujuan Idul Fitri

Dikutip dari beberapa sumber, beberapa tujuan perayaan Idul Fitri yang dilakukan umat Islam, antara lain:

  • Merayakan berakhirnya ibadah puasa Ramadhan selama sebulan penuh.
  • Berterima kasih kepada Allah atas turunnya ayat-ayat Al Quran yang pertama yang diungkapkan menjelang akhir Ramadhan.
  • Bersyukur atas kekuatan yang diberikan Allah sehingga mereka mampu melakukan kontrol diri (mengendalikan diri) selama bulan puasa dalam mencapai tujuan Ramadhan.
  • Memohon ampunan kepada Allah atas dosa dan kesalahan-kesalahannya.
  • Berterima kasih kepada Allah dan mengingat berkah-Nya.
  • Melakukan amal terhadap orang miskin dan yang membutuhkan melalui zakat fitri (zakat fitrah).

Penjelasan:

Idul Fitri memang terutama bertujuan sebagai pesta setelah 30 hari melakukan ibadah puasa yang berat di bulan Ramadhan, bulan ke-9 dalam kalender Islam.

Selain itu, Idul Fitri juga menandakan pencapaian tingkatan spiritual keagamaan yang ditandai dengan pengorbanan, disiplin diri dan amal.

Baca juga: Apa Itu Puasa Ramadhan

Melansir Edarabia, dengan puasa, doa, dan amal baik, seorang muslim berlatih menjadi insan yang sederhana dan mencapai kontrol diri (pengendalian diri), sekaligus memohon pengampunan atas dosa-dosanya.

Puasa berarti seorang muslim harus menahan makan dan minum serta hawa nafsu. Ketika berpuasa, orang Islam dilarang menggunakan bahasa kasar atau makian.

Praktik melepaskan keinginan duniawi ini membuat seseorang menjadi lebih kuat dengan memupuk kualitas pengendalian diri, pembenaran dri dan disiplin diri.

Tidak menikmati hiburan seperti musik, film, tarian, nyanyian dan lain-lain. Semua jenis hiburan itu dikhawatirkan akan mengalihkan perhatian seseorang dari pemikiran untuk beribadah kepada Yang Maha Kuasa.

Hanya orang lanjut usia, pasien penyakit kronis seperti asma dan diabetes, wanita hamil, dan anak-anak yang dibebaskan dari kewajiban puasa Ramadhan. Tetapi tergantung pada keyakinan akan sistem tubuh seseorang, apakah ia mampu berpuasa atau tidak.

Sejumlah orang tua muslim telah mengajarkan anak-anak untuk berpuasa sehingga dapat belajar tentang puasa Ramadhan sejak dini.

Baca juga: Golongan Penerima Zakat

Mengutip Al Islam, bulan Ramadhan adalah bulan pengabdian sejati dan umat Islam belajar bagaimana bahagia dengan hal-hal yang sederhana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com