KOMPAS.com - Kebanyakan orang tahu bahwa mencuri itu perbuatan salah, bahkan bisa dikatakan kriminal.
Tidak akan adil, jika kita mengambil suatu barang tanpa membayar atau minta izin pada pemiliknya.
Banyak orang di sekitar kita tentu akan menghindar dari sikap mencuri, karena ada konsekuensi hukumnya.
Namun, beberapa orang lainnya ternyata tidak bisa mengendalikan keinginan untuk mencuri atau mengambil milik seseorang.
Dilansir dari Wonderopolis, definisi kleptomania adalah seseorang yang tidak bisa berhenti atau mengendalikan keinginan untuk mencuri.
Biasanya, orang dengan kondisi ini merasa bersalah setelah mereka mengambil sesuatu yang bukan milik mereka.
Baca juga: Kenapa Ikan Paus Melompat dari Laut?
Para kleptomania ini sebenarnya tidak berniat mencuri, hanya saja sepertinya susah berhenti melakukannya.
Banyak orang membayangkan bahwa kleptomania akan mencuri barang-barang mahal, seperti televisi, perhiasan, emas, atau jam tangan mahal.
Kenyataannya, orang dengan kleptomania ini paling sering mengambil hal-hal kecil yang memiliki nilai kecil.
Dalam banyak kasus, sebenarnya mereka yang kleptomania dapat membeli barang curiannya.
Di lain waktu, mereka mengambil barang-barang kecil dari orang lain yang mungkin tidak bermaksud meninggalkannya (ketinggalan).
Banyak yang merasa kondisi tersebut sulit dipahami. Penting untuk diingat, bahwa bagi orang-orang dengan kleptomania ini bukan tentang ingin mencuri.
Baca juga: Sejak Kapan Pekerjaan Rumah Ada?
Hal ini tentang tidak bisa menghentikan dorongan untuk mengambil sesuatu.
Kleptomania ini sangat jarang terjadi, hanya sekitar 0,3 hingga 0,6 persen orang yang memiliki kondisi tersebut.
Tidak ada penyebab jelas kleptomania. Tetapi para ahli mencatat bahwa itu sering bertepatan dengan gangguan kontrol impuls lainnya, seperti penyalahgunaan zat.