KOMPAS.com - Jamur adalah jenis tumbuhan yang memiliki membran inti, tidak mempunyai klorofil, tidak dapat membuat makanan sendiri.
Sebagian besar jamur hidup sebagai parasit, bersifat saprofit, memiliki simbiosis mutualisme, dan membentuk lichenes.
Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sebagian besar jamur merupakan organisme bersel banyak (multiseluler), seperti jamur kuping (Auricularia polytricha) dan jamur merang (Volvariella volvaceae).
Baca juga: Efek Mengonsumsi Magical Mushroom atau Jamur Tahi Sapi: Merasa Jadi Debu hingga Jadi Superman
Ada juga yang merupakan organisme bersel tunggal (uniseluler), Seperti jamur ragi (Saccharomyces). Jamur multiseluler ada yang berukuran makroskopis dan mikroskopis, sedangkan jamur uniseluler berukuran mikroskopis.
Jamur hidup dengan cara menyerap zat organik dari lingkungannya. Penguraian zat organik dilakukan di luar tubuh jamur.
Berdasarkan cara memperoleh makanannya, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, saprofit atau simbiosis mutualisme dengan organisme lain.
Pada jenis jamur, ada beberapa jamur yang tidak berbahaya dan bisa dikonsumsi oleh manusia, seperti:
Berikut penjelasnnya:
1. Jamur tiram
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) memiliki bentuk yang menyerupai cangkang kerang laut atau tiram.
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), jamur tiram termasuk jamur pangan dari kelompok basidiomycotam. Jamur tiram memiliki ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setangah lingkaran.
Baca juga: 4 Manfaat Jamur untuk Penderita Diabetes
Jamur tersebut merupakan jamur yang bisa dikonsumsi oleh manusia. Karena rasanya yang enak dan memiliki manfaat bagi kesehatan.
Jamur tiram mengandung protein, air, kalori, karbohidrat, dan berupa serat zat besi.
Biasanya jamur tiram banyak dibudidaya oleh masyarakat. Jamur tiram banyak dijumpai di hutan pegunungan daerah sejuk.