Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jamur: Fungsi dan Klasifikasinya

Kompas.com - 24/12/2019, 15:00 WIB
Serafica Gischa ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jamur termasuk divisio Mycota atau fungi dalam dunia mikroba.

Diambil dari buku Mikroba Biologi (2017) karya Mades Fifendy, mycota berasal dari kata mykes dalam bahasa yunani. Bisa juga disebut fungi untuk bahasa latin.

Ada beberapa istilah untuk menyebut jamur, yaitu:

  1. Mushroom, jamur yang menghasilkan badan buah besar, termasuk jamur yang dapat dimakan.
  2. Mold, yaitu jamur berbentuk seperti benang-benang.
  3. Khamir, yaitu jamur bersel satu.

Pada dasarnya jamur merupakan jasad eukariot yang berbentuk benang atau sel tunggal, multiseluler, atau uniseluler.

Sel-sel jamur tidak memiliki klorofil, dinding sel tersusun dari khitin, dan belum ada diferensiasi jaringan.

Baca juga: Kisah Budidaya Jamur Kuping, Diserang Penyakit hingga Diolah Jadi Cendol

Jamur masih bersifat khemo-organoheterotrof karena memperoleh energi dari oksidasi senyawa organik. Jamur memerlukan oksigen untuk hidup dan berkembang.

Biasanya jamur bisa dijumpai pada air dan tanah. Cara hidupnya bebas atau bersimbiosis, tumbuh sebagai soprofit atau parasit pada tanaman, hewan, dan manusia.

Jamur benang

Jamur benang terdiri dari massa benang yang bercabang disebut miselium.

Misselium tersusun dari hifa (filamen) yang merupakan benang-benang tunggal. Badan vegetatif jamur tersusub dari filamen-filamen dikenal sebagai thallus.

Ada dua macam hifa, yaitu hifa fertil atau hifa yang membentuk sel reproduksi atau spora. Bila hifa tersebut arah pertumbuhannya keluar dari medianya disebut hifa udara.

Kemudian ada hifa vegetatif merupakan hifa yang berfungsi untuk menyerap makanan dari substrat.

Berdasarkan bentuknya hifa juga dibagi menjadi dua, yaitu hifa tidak bersepta merupakan ciri jamur yang termasuk phycomycetes atau jamur tingkat rendah.

Baca juga: Renyahnya Laba Bisnis Jamur Crispy...

Hifa ini merupakan sel yang memanjang, bercabang , dan terdiri dari sitoplasma dengan banyak inti.

Kemudian hifa bersepta merupakan ciri dari jamur tingkat tinggi atau termasuk eumycetes.

Jamur memiliki organel-organel seperti:

  1. Hifa
  2. Ribosom
  3. Nukleus
  4. Retikulum endoplasma
  5. Vakuola
  6. Badan lipid
  7. Glikogen partikel penyimpanan
  8. Badan mikro
  9. Mikrotubulus
  10. Vesikel
  11. Dinding sel dan masih banyak lainnya.

Klasifikasi jamur

Ada beberapa klas jamur, di mana sistem tata nama jamur menggunakan nama binomial. Terdiri dari nama genus dan nama spesifik atau spesies.

Nama famili dengan akhiran -aceae, nama order dengan akhiran -ales, dan nama klasis dengan akhiran -mycetes. Berikut klas jamur:

  • Acrasiomycetes

Merupakan kelompok jamur lendir seluler yang hidup bebas dalam tanah. Biasanya diisolasi dari tanah humus.

Bentuk vegetatifnya berupa sel berinti satu yang amoebid, seperti protozoa uniseluler.

Baca juga: Bisnis Jamur Krispy, Bisa Balik Modal 3 Bulan

Ciri-ciri sel jamur ini adalah dapat bergerak diatas media padat dan makan dengan cara fagositos, misalnya memakan bakteri.

Memiliki stadium badan buah dan terbentuk spora di dalamnya. Struktur spora seperti bentuk kista dari amoeba.

Perkembangbiakan jamur ini dimulai dari berkecambang spora, kemudian sel memperbanyak diri membentuk pseudoplasmodium, selanjutnya sel beragregasi dan membentuh badan buah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com