KOMPAS.com - Kebijakan Indonesia dalam masalah ekonomi terus dilakukan dan dikembangkan. Hal ini untuk menjaga stabilitas makroekonomi.
Dilansir dari situs resmi Bank Indonesia, untuk menjaga stabilitas makroekonomi diperlukan dua kebijakan penting, yaitu:
Kombinasi kebijakan tersebut didukung partisipasi swasta secara aktif. Diyakini mampu mengatasi berbagai permasalahan dalam perekonomian Indonesia seperti kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan sosial ekonomi.
Terdapat lima kesepakatan kebijakan yang konsisten dan bersinergi, yaitu:
Mendorong percepatan infrastruktur akan mendukung tumbuhnya sektor-sektor ekonomi. Upaya pembangunan infrastruktur dan pengembangan sektor ekonomi potensial juga memerlukan adanya keselarasan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
Baca juga: Ekonomi Makro di Indonesia dan Pengaruhnya Terhadap Bisnis
Peningkatan peran proaktif dari pemerintah daerah untuk memperbaiki infrastruktur di daerah juga diperlukan. Hal tersebut dilakukan melalui:
Mendorong berkembangnya sektor ekonomi potensial daerah sebagai sumber pertumbuhan baru yang disesuaikan dengan karakter daerah.
Mendorong berkembangnya sektor industri berdaya saing tinggi. Selain pengembangan infrastruktur fisik juga dilakukan upaya sebagai berikut:
Pengembangan sektor pertanian difokuskan pada upaya meningkatkan nilai tambah hasil produksi pertanian. Dengan beberapa cara sebagai berikut:
Baca juga: Ekonomi Makro: Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkupnya
Memperkuat kelembagaan petani melalui pengembangan corporate farming. Sehingga agroindustri-agrobisnsis berkembang.
Meningkatkan akses pembiayaan usaha pertanian antara lain melalui penyaluran KUR pada sektor primer. Di dukung dengan asuransi pertanian dan peternakan.
Melakukan intensifikasi pertanian, serta meningkatkan efisiensi distribusi logistik dan perbaikan tata niaga pangan.
Pengembangan sektor pariwisata bisa dilakukan dengan strategi penguatan atraksi, akses, dan amenitas sebagai quick wins.
Hal tersebut bisa diaplikasikan pada destinasi unggulan pariwisata tematik, seperti wisata bahari, sejarah, religi, dan tradisi seni budaya.
Penguatan branding dan promosi wisata di daerah juga terus dioptimalkan dengan menggunakan teknologi dan e-commerce.