Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang di Ukraina Berdampak Buruk pada Spesies Burung yang Terancam Punah

Kompas.com - 23/05/2024, 21:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

 

KOMPAS.com - Dampak perang terhadap migrasi spesies hewan yang terancam punah telah terungkap untuk pertama kalinya. Studi baru mengamati migrasi rajawali totol melalui Ukraina, sebelum dan sesudah diserang oleh Rusia pada tahun 2022.

Sebenarnya, penyelidikan mengenai dampak perang terhadap migrasi rajawali totol terjadi secara tidak terduga. Pasalnya, tim dari University of East Anglia (UEA), British Trust for Ornithology (BTO), dan Estonian University of Life Sciences sudah mempelajari burung-burung ini sebelum invasi dimulai.

Mereka awalnya menyelidiki pengaruh peristiwa cuaca yang mengganggu, seperti kekeringan, perusakan habitat, dan perubahan penggunaan lahan, dan kemudian konflik manusia juga ditambahkan ke dalam daftar tersebut.

Secara total, 19 ekor rajawali totol telah dilengkapi dengan alat pelacak GPS sebagai bagian dari penelitian, dan hal ini mengungkapkan bahwa mereka dihadapkan pada berbagai konflik selama perjalanan migrasi mereka melalui Ukraina dari bulan Maret hingga April.

Hasilnya menunjukkan bahwa burung-burung tersebut harus melakukan penyimpangan dari rute migrasi biasanya, dan menghabiskan lebih sedikit waktu di Ukraina, atau tidak berhenti sama sekali.

Baca juga: Senjata Aneh yang Dipakai untuk Perang di Masa Lalu, Apa Saja?

Dari tahun 2018-2021, sebanyak 90 persen burung singgah di Ukraina, namun setelah invasi, jumlahnya turun menjadi hanya 30 persen.

Rajawali totol jantan yang bermigrasi bergerak lebih lambat, dan rata-rata mereka menempuh jarak ekstra 85 km untuk mencapai tempat berkembang biak. Itu berarti waktu migrasi sebelum konflik adalah sekitar 193 jam bagi betina, melonjak menjadi 246 jam, sedangkan laki-laki melonjak dari 125 jam menjadi 181 jam.

Kombinasi waktu terbang yang lebih lama dan lebih sedikit kesempatan untuk singgah untuk mencari makan kemungkinan besar akan berdampak pada kondisi burung, yang dapat berdampak sangat negatif pada spesies yang sudah terancam punah ini.

Menurut Charlie Russell, peneliti di Sekolah Ilmu Lingkungan, UEA, perang di Ukraina mempunyai dampak yang sangat buruk terhadap manusia dan lingkungan.

Russell menambahkan, temuan ia dan rekan-rekannya telah memberikan gambaran mengenai dampak konflik terhadap satwa liar. Menurutnya, gangguan seperti ini bisa berdampak signifikan pada perilaku dan kesejahteraan rajawali totol.

Sementara itu, bagi individu yang berkembang biak di kawasan ini, atau spesies lain yang kurang mampu merespons konflik, dampaknya mungkin jauh lebih besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com