Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/04/2024, 09:32 WIB
Annisa Fakhira Mulya Wahyudi,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pertanyaan apakah manusia terlahir baik atau jahat adalah pertanyaan yang kompleks dan telah diperdebatkan selama berabad-abad oleh para filsuf, teolog, dan ilmuwan.

Tidak ada jawaban yang mudah, karena ada bukti yang mendukung kedua sisi argumen.

Baca juga: Bayi Mampu Kenali Irama Musik sejak Baru Lahir

Bukti manusia terlahir baik

Beberapa orang percaya bahwa manusia terlahir dengan sifat kebaikan. Hal tersebut mungkin merujuk pada fakta bahwa bayi secara alami menunjukkan emosi seperti empati dan kasih sayang.

Manusia memiliki kecenderungan alami untuk membantu orang lain dan bekerja sama.

Sebuah studi tahun 2017 dari Universitas Kyoto memiliki pendekatan dengan boneka.

Anak-anak berusia enam bulan diperlihatkan video yang menampilkan tiga karakter, yang disebut 'korban'; 'pengganggu' yang menabrak korban secara agresif dan membenturkannya ke dinding, serta 'pihak ketiga'.

Pihak ketiga melakukan intervensi untuk membantu korban dengan menempatkan dirinya di antara korban dan pengganggu.

Setelah menonton video tersebut, anak-anak harus memilih karakter yang mereka sukai dan sebagian besar memilih pihak ketiga yang mencoba membantu korban.

Penelitian lain, 'Big Mother Study' dari Harvard, di mana bayi yang tidak mengetahui bahwa mereka sedang diamati masih bersikap baik dan membantu orang lain, menunjukkan bahwa ini bukan sekadar perilaku yang dipelajari untuk menghindari hukuman atau pengawasan.

Bukti manusia terlahir jahat

Sebagian percaya bahwa manusia terlahir dengan kecenderungan untuk kejahatan.

Baca juga: Bayi Belajar Bahasa Sebelum Mereka Lahir

Fakta bahwa manusia sering menunjukkan perilaku egois, agresif, dan merusak menjadi bukti yang mendukung klaim tersebut. Ada pula pendapat bahwa manusia memiliki kecenderungan alami untuk menyakiti orang lain dan mengambil keuntungan dari mereka.

Penelitian lain menunjukkan bahwa bayi juga mampu menunjukkan perilaku agresif. Ini menunjukkan bahwa manusia mungkin juga memiliki kecenderungan bawaan untuk kejahatan.

Faktor yang mempengaruhi perkembangan moral

Meskipun tidak ada jawaban pasti untuk pertanyaan apakah manusia terlahir baik atau jahat, ada sejumlah faktor yang diketahui mempengaruhi perkembangan moral. Faktor-faktor ini meliputi:

  • Genetika: Penelitian menunjukkan bahwa gen mungkin memainkan peran dalam perkembangan moral.
  • Pengalaman masa kecil: Pengalaman masa kecil juga dapat berdampak signifikan pada perkembangan moral. Misalnya, anak-anak yang dilecehkan atau diabaikan lebih mungkin mengembangkan masalah moral di kemudian hari.
  • Pengaruh sosial: Pengaruh sosial, seperti teman, keluarga, dan media, juga dapat memainkan peran dalam perkembangan moral.

Penting untuk dicatat bahwa perkembangan moral adalah proses yang kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Meskipun beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap perilaku baik atau jahat karena faktor genetik atau pengalaman masa kecil mereka, setiap orang memiliki potensi untuk memilih antara benar dan salah.

Baca juga: Mengapa Bayi Menangis Sesaat Setelah Lahir?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com