Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/12/2023, 11:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu pertanyaan yang mungkin Anda tanyakan saat duduk di pesawat adalah mengapa jendelanya selalu berbentuk oval?

Apakah itu merupakan pilihan desain dari pihak maskapai atau ada alasan ilmiah di baliknya?

Baca juga: Alasan Anda Dilarang Buka Jendela Saat Macet Mudik Nanti

Ternyata memang ada alasan tertentu mengapa pesawat punya jendela berbentuk oval.

Jendela pesawat

Mengutip IFL Science, Jumat (1/12/2023) awalnya, jendela pesawat ternyata tidak berbentuk oval melainkan persegi panjang seperti yang biasanya ada di rumah.

Bukti pesawat dengan jendela persegi ini terlihat pada jet komersial bernama Komet de Havilland.

Namun hanya dalam waktu lima tahun setelah diperkenalkan, tiga pesawat mengalami serangkaian kecelakaan tragis.

Setelah kecelakaan ketiga pada tahun 1954, penyelidikan menetapkan ketiga kecelakaan disebabkan oleh retaknya kusen jendela, akibat desainnya yang berbentuk persegi.

Terungkap bahwa jendela persegi sangat buruk dalam mengatasi tekanan yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan kabin yang disebabkan oleh penerbangan di ketinggian.

Namun ketinggian merupakan elemen penting dalam penerbangan komersial.

Di ketinggian, hambatan lebih sedikit, yang berarti lebih sedikit bahan bakar yang digunakan.

Hal ini ideal bagi maskapai penerbangan karena dapat menghemat uang dan mengurangi dampak penerbangan terhadap lingkungan walaupun para ilmuwan kini sedang mencari alternatif pengganti bahan bakar tradisional.

Baca juga: Saat Buang Air di Dalam Pesawat, Ke Mana Kotoran Itu Pergi?

Selain itu turbulensi juga lebih sedikit di ketinggian, sehingga penerbangan menjadi lebih nyaman.

Solusinya ada pada bentuk jendela pesawat

Jadi bagaimana solusinya?

Ganti jendela kotak dengan oval. Ini membantu mendistribusikan tekanan yang diberikan pada jendela secara merata dan dengan demikian mengurangi kemungkinan retak.

Melansir Science Alert, kabin bertekanan memerlukan bentuk silinder agar dapat berfungsi dengan baik, dan hal ini pada gilirannya menciptakan perbedaan tekanan antara udara dalam dan udara luar yang meningkat seiring dengan semakin tinggi pesawat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com