Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NASA Bakal Luncurkan Satelit dari Kayu Pertama di Dunia

Kompas.com - 25/11/2023, 12:34 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - NASA dan Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) berencana meluncurkan satelit kayu pertama di dunia ke luar angkasa.

Satelit kayu itu diberi nama LignoSat. Seukuran cangkir kopi dan terbuat dari kayu magnolia, LignoSat akan diluncurkan ke orbit Bumi pada musim panas 2024.

Baca juga: Mengenal Satelit RHESSI yang Kembali ke Bumi Setelah 21 Tahun Bertugas

Penerbangan luar angkasa berkelanjutan

Peluncuran satelit kayu ini merupakan upaya menjadikan penerbangan luar angkasa yang lebih berkelanjutan.

Melansir CNN, penelitian terbaru dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menemukan bahwa 10 persen aerosol atmosfer di stratosfer mengandung partikel logam dari wahana antariksa, termasuk satelit.

Dampak jangka panjang dari pecahan logam itu tidak diketahui, namun para ilmuwan khawatir hal tersebut dapat merusak lapisan ozon Bumi.

Sementara satelit kayu lebih baik bagi planet namun tetap memberikan fungsi yang sama seperti satelit logam.

Mengutip Live Science, Jumat (24/11/2023), kayu tidak terbakar atau membusuk di ruang hampa udara, namun kayu akan terbakar menjadi abu halus saat masuk kembali ke atmosfer Bumi, menjadikannya bahan yang berguna dan dapat terbiodegradasi untuk satelit masa depan.

Setelah berhasil menguji sampel kayu di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) awal tahun ini, para ilmuwan pun yakit satelit uji tersebut layak untuk diluncurkan.

“Tiga spesimen kayu diuji dan tidak menunjukkan deformasi setelah terpapar luar angkasa,” kata para peneliti dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: NASA Kehilangan Kontak dengan Satelit ICON

"Meskipun lingkungan luar ekstrim yang melibatkan perubahan suhu signifikan dan paparan sinar kosmik intens dan partikel matahari berbahaya selama sepuluh bulan, pengujian memastikan tidak ada dekomposisi atau deformasi, seperti retak, melengkung, terkelupas, atau kerusakan permukaan,” tambah peneliti.

Untuk memutuskan kayu mana yang akan digunakan, para ilmuwan mengirimkan tiga sampel kayu, yaitu magnolia, cherry, dan birch ke ISS untuk disimpan dalam modul yang terpapar ke luar angkasa.

Para peneliti memilih magnolia karena kecil kemungkinannya pecah atau pecah selama pembuatan.

Sampah luar angkasa

Satelit yang ada di orbit Bumi menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi saat ini.

Lebih dari 9.300 ton benda luar angkasa termasuk sampah luar angkasa seperti satelit yang tidak beroperasi dan bongkahan roket bekas yang sekarang mengorbit Bumi.

Satelit yang terbuat dari logam seperti titanium ringan dan aluminium itu, meningkatkan kecerahan langit malam secara keseluruhan lebih dari 10 persen di sebagian besar planet ini, sehingga menciptakan polusi cahaya sekitar yang membuat fenomena luar angkasa jauh lebih sulit dideteksi.

Baca juga: Mengapa Benda di Luar Angkasa Sebagian Besar Berbentuk Bulat?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com