Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Predator Raksasa Sebelum Era Dinosaurus?

Kompas.com - 20/09/2023, 14:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dinosaurus memiliki reputasi sebagai predator prasejarah yang paling menakutkan.

Temuan tengkorak baru mengungkapkan adanya predator raksasa mengerikan lain yang mendominasi 40 juta tahun sebelum dinosaurus pertama hidup di Bumi.

Fosil predator raksasa berusia 265 juta tahun yang ditemukan di Brasil ini mengungkap pemakan daging terbesar pada masanya yang berkeliaran di hutan mencari mangsa.

"Hewan ini adalah binatang yang pasti menimbulkan ketakutan," kata Stepahie Pierce, ahli paleontologi dari Universitas Harvard.

Predator raksasa sebelum dinosaurus

Dikutip dari Science Alert, Senin (18/9/2023) predator yang kemudian diberi nama Pampaphoneus biccai itu termasuk dalam dinocephalia clade therapsid awal atau sekelompok besar hewan darat yang umumnya besar dan menakutkan yang berkembang sebelum dinosaurus.

Tidak semua dinocephalia merupakan karnivora, tetapi Pampaphoneus diperkirakan perupakan hewan karnivora.

Baca juga: Seperti Apa Dinosaurus Mirip Burung yang Ditemukan di China?

“Hewan (predator raksasa) itu memiliki gigi taring yang besar dan tajam yang disesuaikan untuk menangkap mangsa. Gigi dan tengkoraknya menunjukkan bahwa gigitannya cukup kuat untuk mengunyah tulang,” kata Felipe Pinheiro, ahli paleontologi dari Universitas Federal Pampa (UNIPAMPA) di Brasil.

Pampaphoneus hidup di akhir zaman Permian, tepat sebelum peristiwa kepunahan massal yang memusnahkan 86 persen seluruh spesies hewan di Bumi.

Fosil predator ini ditemukan di batuan Permian tengah, di daerah di mana tulang jarang ditemukan namun selalu menyimpan kejutan.

Fosil dinocephalians lain sebelumnya telah ditemukan di Rusia dan Afrika Selatan, namun Pampaphoneus biccai adalah satu-satunya spesies yang diketahui di Brasil.

Selain itu tim mengatakan fosil yang terawetkan dengan baik ini mengungkapkan karakter baru yang sebelumnya tidak diketahui dari spesies tersebut.

“Menemukan tengkorak Pampaphoneus baru setelah sekian lama sangatlah penting untuk meningkatkan pengetahuan kita tentang hewan (predator raksasa) tersebut,” kata penulis pertama Mateus A. Costa Santos, ahli paleontologi di UNIPAMPA.

Baca juga: Seperti Apa Dinosaurus Eropa yang Ikonik dari Zaman Kapur?

 

Penampakan predator raksasa Brasil

Pampaphoneus memiliki penampakan yang menakjubkan. Hewan tersebut diperkirakan setinggi 3 meter dengan berat maksimumnya mencapai 400 Kg.

Mangsa Pampaphoneus yaitu reptil kecil Rastodon dan amfibi raksasa Konzhukovia. Ukuran Pampaphoneus yang besar membuat kedua makhluk ini terlihat seperti makanan ringan.

“Pampaphoneus memainkan peran ekologis yang sama seperti kucing besar modern. Itu adalah predator darat terbesar yang kami ketahui dari zaman Permian di Amerika Selatan,” papar Pinheiro.

Bukan hanya ukurannya yang membuat Pampaphoneus menonjol. Tengkorak mereka juga tebal, seperti kebanyakan dinocephalia. Tak heran jika hewan ini mendapatkan nama yang tepat yang diterjemahkan menjadi "kepala yang mengerikan".

"Penemuan ini adalah kunci untuk memberikan gambaran sekilas mengenai struktur komunitas ekosistem darat sebelum terjadinya kepunahan massal terbesar sepanjang sejarah. Penemuan juga menunjukkan pentingnya catatan fosil Brasil secara global," tambah Pierce.

Penelitian tentang tengkorak predator raksasa yang hidup sebelum era dinosaurus ini telah dipublikasikan di Zoological Journal of the Linnean Society.

Baca juga: Seperti Apa Dinosaurus Vegetarian yang Ditemukan di Thailand?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com