Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/04/2023, 20:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa spesies semut tidak berbahaya bagi manusia, namun ada juga yang bisa menggigit atau menyengat manusia.

Saat menggigit, semut akan mencengkeram kulit kita dengan penjepitnya dan melepaskan zat kimia yang disebut asam format ke dalam kulit. 

Beberapa orang alergi terhadap asam format dan bisa mengalami reaksi alergi akibat gigitan semut.

Ada juga spesies semut yang menyengat dan menyuntikkan racun ke kulit. Sengatan semut ini bisa sangat menyakitkan.

Baca juga: Kenapa Hiu Putih Besar Disebut Hiu Paling Berbahaya?

Kenapa semut menggigit?

Dilansir dari Cleveland Clinic, semut menggigit sebagai reaksi dari perasaan terancam dan menggigit atau menyengat dilakukannya untuk melindungi diri. 

Gigitan dan sengatan semut biasanya terjadi ketika kita memasuki habitat semut. Ini bisa jadi tidak disengaja, misalnya, saat kita menginjak rumah koloni semut tanpa alas kaki. 

Bergantung pada jenis semut yang menggigit, gigitan semut dapat berkisar dari tidak menyakitkan hingga sangat menyakitkan.

Kebanyakan semut tidak memiliki penjepit yang cukup besar untuk membahayakan manusia. Namun, semut api adalah yang paling menyakitkan karena mereka melepaskan racun di bawah kulit saat menyengat. 

Baca juga: Kenapa Bulu Macan Kumbang Berwarna Hitam?

Jika kita alergi terhadap bahan kimia yang dihasilkan semut saat menggigit atau menyengat, gigitan tersebut akan memengaruhi kita dengan lebih parah.

Gejala alergi gigitan semut

Beberapa orang mengalami reaksi alergi setelah digigit semut. Gejala reaksi alergi terhadap gigitan semut meliputi:

  • Gatal-gatal dan bengkak yang muncul di mana saja di tubuh
  • Gatal di seluruh tubuh
  • Sakit perut 
  • Sesak di dada dan/atau kesulitan bernapas
  • Mual atau muntah 
  • Pusing 

Meskipun jarang, reaksi alergi yang parah dapat menyebabkan mastositosis atau anafilaksis dan mengancam jiwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com