Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Otak Einstein Diambil setelah Meninggal, Ada di Mana Sekarang?

Kompas.com - 05/11/2022, 11:00 WIB
Monika Novena,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada tanggal 18 April 1955, fisikawan dunia Albert Einstein meninggal karena aneurisma perut pada usia 76 tahun di University Medical Center of Princeton di Plainsboro, New Jersey.

Sesuai keinginannya, tubuhnya kemudian dikremasi dan abunya disebar di lokasi yang dirahasiakan.

Namun yang mungkin belum banyak orang tahu, sebelum proses kremasi dilakukan, otak Einstein diambil. Lalu di mana otak fisikawan legendaris itu sekarang?

Mengutip Live Science, Jumat (4/11/2022); orang yang mengawasi otopsi Einstein, Thomas Stoltz Harvey yang merupakan ahli patologi rumah sakit Princeton, mengeluarkan otak Einstein dari tubuhnya.

Baca juga: Tulisan Ikonik Persamaan E=mc2 Milik Albert Einstein Dilelang, Terjual Rp 17,2 Miliar

Harvey mempercayai bahwa ada sesuatu yang luar biasa dari otak Einstein. Analisis ilmiah yang tepat dari otak dianggapnya dapat menjelaskan kejeniusannya.

Ilustrasi otakFreepik Ilustrasi otak

Harvey kemudian memotongnya menjadi 240 bagian jaringan ultra-tipis, masing-masing dipotong tak lebih dari setengah lebar rambut manusia.

Tanpa izin dari keluarga Einstein, Harvey memasang irisan otak itu ke slide dan mendistribusikan ke sejumlah peneliti yang tak diketahui dengan harapan bisa mengungkap rahasia otak Einstein.

Sementara itu, ia juga menyimpan dan mengawetkannya sebagai kepemilikan pribadi selama lebih dari 40 tahun atau sampai tahun 1998 sebelum akhirnya mengembalikan sisa-sisa otak itu ke University Medical Center of Princeton.

Baca juga: Surat Einstein Ditemukan, Berisi Prediksi Kemampuan Super Burung

Saat ini para ilmuwan hanya diperbolehkan melihat otak orang jenius itu jika mereka memberika proposal yang sangat menarik kepada Medical Center.

Apakah usaha Harvey untuk mengungkap rahasia otak Einstein berhasil?

Beberapa penelitian telah diterbitkan berdasarkan sampel otak yang didistribusikan Harvey dengan yang pertama muncul pada tahun 1985.

Studi ini menemukan perbedaan kecil dalam struktur otak Einstein dibandingkan dengan kelompok kontrol otak non-jenius.

Perbedaan terdapat pada alur ekstra di lobus frontal Einstein yang merupakan bagian otak terkait dengan memori kerja dan pencernaan dan konsentrasi neuron yang lebih besar di area tertentu. Hal itu memungkinkan pemrosesan informasi lebih cepat.

Sementara itu meski sebagian otak Einstein telah dikembalikan, ternyata masih ada potongan lain yang masih menghilang hingga sekarang. Bagian otak Einstein itu pun bisa berada di mana saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com