Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Sampah Antariksa Jatuh ke Bumi Menurut Pakar BRIN

Kompas.com - 30/08/2022, 08:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, sampah antariksa CZ5B bekas roket peluncuran modul stasiun antariksa China, jatuh ke wilayah Samudera Hindia.

Salah satu serpihan yang jatuh pada Sabtu malam (30/7/2022) itu, juga ditemukan di Dusun Pengadang Desa Pengadang, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaludin turut menjelaskan penyebab jatuhnya sampah antariksa ke Bumi.

Dia mengatakan, satelit bergerak di orbit bukan menggunakan bahan bakar, tetapi memakai gaya gravitasi.

Baca juga: BRIN Sebut Sampah Antariksa yang Jatuh di Kalimantan Barat Tak Berbahaya

Thomas mencontohkan, saat melempar batu di permukaan Bumi, maka akan jatuh lagi. Bila kekuatan lemparannya sangat besar, maka batu tersebut terlempar jauh.

Pada kasus satelit, jika dilontarkan menggunakan roket, artinya kecepatannya cukup tinggi dan jatuhnya bukan lagi di permukaan Bumi melainkan mengorbit.

"Jadi satelit atau mungkin sisa roket mengorbit Bumi karena ada gravitasi. Kalau tidak ada hambatan pada objek yang mengorbit Bumi tersebut, maka dia akan selamanya mengorbit," ujarnya dalam Live Instagram @prantariksa_brin Dialog Obrolan Fakta Ilmiah Populer dalam Sains Antariksa, Senin (29/8/2022).

Sebaliknya, bila objek orbitnya rendah akan mengalami hambatan dari atmosfer, terutama yang ketinggiannya di bawah 1.000 km.

Objek ini akan mengalami hambatan atmosfer, dan makin rendah atmosfernya makin padat hambatan hingga terjadi efek pengereman.

"Dengan efek pengereman maka orbitnya makin lama makin rendah, dan akhirnya jatuh. Jadi mengapa sampah antariksa jatuh? Ya itu karena ada efek pengereman dari atmosfer, sehingga orbitnya makin rendah dan akhirnya jatuh," imbuhnya.

Apa itu sampah antariksa

Thomas menerangkan, sampah antariksa adalah bekas roket, pecahan roket, atapun satelit-satelit yang sudah tidak beroperasi. Sampai saat ini, kata dia, jumlah sampah antariksa setidaknya ada belasan ribu bahkan di atas 20.000 kepingan yang ukurannya lebih dari 10 cm.

Tidak semua benda langit yang jatuh ke Bumi disebut sampah antariksa. Namun, tetap diklasifikasikan ke dalam bendah jatuh antariksa.

Baca juga: Mengenal Roket CZ5B yang Puingnya Jatuh jadi Sampah Antariksa di Filipina

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com