Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Vaksin AstraZeneca Klaim 73 Persen Efektif Cegah Omicron Setelah Dosis Ke-4

Kompas.com - 28/07/2022, 10:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Vaksin Covid-19 produksi AstraZeneca mengeklaim bahwa setelah dosis keempat diberikan, akan meningkatkan sekitar 73 persen penerima vaksin dari infeksi varian Omicron.

Hal ini merupakan hasil dari penelitian dunia nyata yang dilakukan di Universitas Chiang Mai di Thailand.

Menurut data baru dari Universitas Chiang Mai di Thailand, vaksin Covid-19 AstraZeneca (AZD1222) efektif dalam mencegah infeksi Covid-19 akibat Omicron ketika digunakan sebagai booster dosis keempat.

Baca juga: Vaksin AstraZeneca dan mRNA Beri Perlindungan Tinggi dari Risiko Rawat Inap dan Kematian

Senior Vice President, Head of Late Development, Vaccines & Immune Therapies AstraZeneca, John Perez mengatakan, data baru ini semakin menambah pemahaman kita tentang pentingnya dosis booster untuk melindungi dari infeksi Covid-19 karena varian yang terus berkembang. 

"Melengkapi data efektivitas AZD1222 dalam mencegah penyakit parah dan kematian, kita sekarang tahu bahwa AZD1222 dapat membantu mencegah infeksi terkait Omicron ketika diberikan sebagai dosis keempat, dengan perlindungan yang lebih besar terhadap infeksi, dibandingkan dengan setelah pemberian dosis ketiga," ujarnya.

Studi ini memberikan laporan efektivitas vaksin dunia nyata dari vaksin AZD1222, CoronaVac, dan mRNA menggunakan cara surveilan aktif yang memungkinkan perbandingan profil pasien yang sama di kedua periode predominan Delta dan predominan Omicron.

Mekanisme penelitian 

Penelitian ini merupakan analisis data kasus-terkontrol tes-negatif untuk provinsi Chiang Mai, Thailand Utara, dari database Pusat Imunisasi Kesehatan Masyarakat (MOPH IC), yang dirancang untuk memperkirakan VE terhadap infeksi SARS-CoV-2 (Covid-19) dari berbagai jadwal vaksinasi heterolog (campuran).

Studi ini menganalisis data untuk periode pre-dominan Delta di Thailand pada 1 Oktober hingga 31 Desember 2021, dan periode pre-dominan Omicron pada 1 Februari hingga 10 April 2022.

Adapun penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi efektivitas pemberian vaksin Covid-19 tiga dosis heterolog selama periode Delta, dan jadwal heterolog tiga dan empat dosis selama periode Omicron.

Analisis untuk periode Delta mencakup data 27.301 orang (2.130 tes-positif dan 25.171 tes-negatif), dan untuk periode Omicron sebanyak 36.170 orang (14.682 tes-positif dan 214.881 tes-negatif).

Evaluasi awal dari sistem manajemen pasien rumah sakit yang terpisah memberikan analisis deskriptif tentang dampak booster dosis ketiga dan keempat terhadap Covid-19 dan kematian yang parah.

Baca juga: Simak, Efek Samping Vaksin Booster Moderna, Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Zifivax

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com