Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti BRIN Berhasil Temukan Dua Spesies Baru Begonia, Endemik di Kepulauan Maluku

Kompas.com - 25/07/2022, 08:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut, telah menemukan dua jenis baru tanaman begonia antara lain Begonia fairchildii dan Begonia Molucca.

Pihaknya menyampaikan, bahwa penemuan tersebut menambah daftar penemuan spesies flora baru di Indonesia.

Dijelaskan oleh Peneliti di Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Wisnu Handoyo Ardi, kedua spesies baru tersebut merupakan tanaman endemik di Kepulauan Maluku.

Begonia fairchildii saat ini hanya dapat ditemukan di Pulau Halmahera dan Kahatola, sedangkan Begonia moluccana hanya di Halmahera," papar Wisnu dilansir dari laman resmi BRIN, Sabtu (23/7/2022).

Baca juga: BRIN Temukan 7 Spesies Tanaman Baru di Indonesia, Apa Saja?

Dia menambahkan, Begonia fairchildii merupakan spesies unik dalam kelompok begonia seksi Petermannia yang ada di wilayah Indonesia.

“Karakter spesifik pembeda dari jenis ini dengan jenis lainnya terdapat pada perhiasan bunga betinanya yang berjumlah dua helai, dan adanya bintil-bintil pada bagian pertemuan antara pangkal daun dengan ujung tangkai daunnya,” ujarnya.

Pada Begonia molucca, dapat dibedakan dari beberapa kombinasi karakter seperti tangkai daunnya yang lebih panjang, dan tangkai buah (infructescence) yang lebih pendek.

"Kedua jenis begonia tersebut memiliki buah bersayap tiga. Pada saat buah matang, tangkai buahnya akan tetap lurus dan tidak melengkung, walaupun jenis ini mirip dengan Begonia glabricaulis yang berasal dari Papua,” terang Wisnu.

Spesimen kedua jenis ini dikoleksi di tahun 2011, pada kegiatan eksplorasi kerja sama antara Kebun Raya Bogor dan Fairchild Tropical Botanic Garden (USA).

Kegiatan eksplorasi tersebut dilakukan sebagai salah satu bentuk napak tilas eksplorasi David Fairchild ke Maluku.

Baca juga: 3 Tanaman Begonia Baru Endemik Sulawesi, Ada yang Spesies Langka di Asia

Nama Begonia fairchildii digunakan sebagai bentuk apresiasi kepada botanis Amerika, David G Fairchild, sebagai kolektor spesimen tipe dan juga botanis yang melakukan ekspedisi botani di wilayah Maluku pada tahun 1940-an.

Sementara, nama Begonia moluccana diambil dari nama kepulauan di mana jenis ini ditemukan.

Wisnu mengatakan, secara umum begonia lebih banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias karena keunikan baik corak, serta bentuk daunnya.

“Akan tetapi beberapa jenis diketahui memiliki potensi obat yang cukup prospektif, di antara salah satu jenis endemik dari Sulawesi (Begonia medicinalis) yang telah dimanfaatkan oleh penduduk lokal sebagai obat berbagai macam penyakit termasuk kanker,” ungkap dia.

Lebih lanjut, Wisnu berkata, di seluruh dunia terdapat 2070 spesies begonia. Sedangkan di Indonesia diperkirakan terdapat kurang lebih 400 jenis.

“Adapun sampai saat ini baru 70 begonia yang telah terkonservasi di Kebun Raya Bogor,” pungkasnya.

Baca juga: Cerita Peneliti di Balik Penemuan dan Penamaan Spesies Begonia Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com