Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakteri dengan Gen Resisten Antibiotik Ditemukan di Antartika, Ini Kata Ilmuwan

Kompas.com - 01/06/2022, 07:02 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber CNA

KOMPAS.com - Bakteri di Antartika telah ditemukan dengan gen yang memberinya antibiotik alami dan resistensi antimikroba. Bakteri ini berpotensi menyebar dari daerah kutub.

Andres Marcoleta, seorang peneliti di University of Chile yang memimpin penelitian di jurnal Science of the Total Environment pada Maret lalu, menjelaskan kekuatan super yang berevolusi untuk melawan kondisi ekstrem, terkandung dalam fragmen DNA seluler yang dapat dengan mudah ditransfer ke bakteri lain.

"Kita tahu bahwa tanah di Semenanjung Antartika, salah satu daerah kutub yang paling terpengaruh oleh pencairan es, menampung banyak sekali bakteri," kata Marcoleta dikutip dari CNA, Sabtu (28/5/2022).

Marcoleta menambahkan, beberapa dari bakteri di Antartika merupakan sumber potensial dari gen leluhur yang memberikan resistensi antibiotik.

Adapun penelitian bakteri resisten antibiotik di Antartika ini dilakukan oleh para ilmuwan dari Universitas Chili yang mengumpulkan beberapa sampel dari Semenanjung Antartika dari 2017 hingga 2019.

Baca juga: Bakteri Aneh Ini Memakan Listrik, Disebut Berpotensi Hasilkan Energi

“Perlu ditanyakan apakah perubahan iklim dapat berdampak pada terjadinya penyakit menular,” papar Marcoleta menjelaskan kemungkinan penyebab munculnya bakteri di Antartika.

"Dalam skenario yang mungkin, gen-gen ini dapat meninggalkan reservoir dan mendorong munculnya dan proliferasi penyakit menular," lanjut dia.

Adapun para peneliti menemukan bahwa bakteri Pseudomonas, salah satu kelompok bakteri utama di Semenanjung Antartika, tidak patogen.

Namun, bakteri tersebut bisa menjadi sumber gen resistensi, yang tidak dihentikan oleh desinfektan umum seperti tembaga, klorin atau amonium kuaterner.

Lebih lanjut penelitian bakteri di Antartika mengungkapkan, jenis bakteri lain yang diteliti yaitu bakteri Polaromonas, memang memiliki potensi untuk menonaktifkan antibiotik jenis beta-laktam, yang penting untuk pengobatan berbagai infeksi.

Baca juga: Bakteri Treponema pallidum, Bakteri Penyebab Penyakit Sifilis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com