Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Sebut Varian XE, XD, dan XF Belum Ditemukan di Indonesia, Ini Mitigasi Penularannya

Kompas.com - 14/04/2022, 07:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmidzi, M.Epid, memastikan bahwa varian XE, XD, dan XF belum terdeteksi di Indonesia.

Adapun tiga varian tersebut merupakan rekombinan dari dua subvarian Omicron yakni BA.1 dan BA.2, serta varian Delta.

"Sampai saat ini baik (varian) XE, XD, maupun XF belum ditemukan di Indonesia," papar Nadia dalam konferensi pers yang ditayangkan di kanal YouTube Kemenkes, Selasa (12/4/2022).

Baca juga: WHO Laporkan Varian Baru Virus Corona XE di Inggris, Apa Itu?

Dalam kesempatan itu, Nadia mengatakan saat ini sejumlah negara sudah mengidentifikasi tiga varian virus corona baru.

Dijelaskannya, varian XE adalah rekombinan atau gabungan genetik subvarian Omicron BA.1 dan BA.2, yang pertama kali terdeteksi pada 19 Januari 2022 di Inggris.

Berdasarkan laporan, sudah ada 763 kasus varian XE yang ditemukan di Inggris. Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan varian XE 10 persen lebih menular dibandingkan subvarian BA.2.

"Dikatakan bahwa dia (XE) lebih cepat menular dibandingkan BA.2, tapi belum cukup bukti-bukti epidemiologi untuk memperlihatkan perubahannya di dalam masyarakat," terang Nadia.

Sedangkan varian XD adalah rekombinan antara varian Delta AY.4 dengan Omicron BA.1.

Varian ini diidentifikasi pertama kali pada 13 Desember 2021, di Perancis, Denmark, hingga Belgia.

Akan tetapi, penelitian menunjukkan varian XD belum ditemukan lagi sejak 22 Maret 2022.

Sama seperti XD, varian XF adalah rekombinan antara varian Delta AY.4 dengan Omicron BA.1 yang terdeteksi pertama kali pada 7 Januari 2022 di Inggris. Namun, hingga kini belum ditemukan kembali kasusnya sejak 15 Februari 2022.

Dokter Nadia menambahkan, sampai saat ini tidak ada perbedaan gejala khusus tiga varian virus corona baru dengan varian sebelumnya. Meski begitu, pihaknya masih terus waspada di tengah ancaman penularan virus.

"Ini tetap menjadi kewaspadaan kita bahwa (varian XE) dikatakan lebih cepat menular dibandingkan varian Omicron, serta data yang ada saat ini belum memadai," ujar Nadia.

"Kita (pemerintah) sebagai bagian untuk terus menekan laju penularan dan memitigasi kemungkinan dampak medik, tentunya varian ini menjadi perhatian kita bersama," lanjutnya.

Baca juga: 3 Fakta Virus Corona Varian XE, Benarkah Lebih Menular?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com