Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemindaian Sinar Kosmik Piramida Giza Bantu Ungkap Ruang Pemakaman Tersembunyi

Kompas.com - 15/03/2022, 12:05 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemindaian Piramida Agung Giza menggunakan sinar kosmik dapat mengungkapkan identitas dua rongga misterius di dalamnya, setelah 4.500 tahun.

Dibangun untuk Firaun Khufu yang memerintah sekitar tahun 2551 SM hingga 2528 SM, Piramida Agung Giza merupakan piramida terbesar yang pernah di bangun di Mesir kuno. Ini menjadi satu-satunya keajaiban dunia kuno yang masih ada.

Pada tahun 2015-2017, dilakukan proyek pemindaian piramida yang menganalisis muon, partikel kosmik yang secara teratur jatuh di Bumi untuk mendeteksi rongga apa pun. Pada tahun 2017, pemindaian tersebut mengungkapkan adanya dua kekosongan ruang.

Baca juga: 5 Piramida Terbesar di Dunia, Ternyata Nomor 1 Bukan Di Mesir

Muon merupakan partikel elementer bermuatan negatif yang terbentuk saat sinar kosmik bertabrakan dengan atom di atmosfer bumi. Partikel berenergi tinggi tersebut terus menghujani Bumi.

Dikarenakan muon berperilaku berbeda saat berinteraksi dengan batu dan udara, peneliti dapat menggunakan detektor super untuk menentukan partikel dan memetakan area yang tidak dapat dijelajahi secara fisik, seperti pada piramida berukuran besar.

Melansir Live Science, pemindaian sebelumnya menemukan, yang terbesar dari dua rongga terletak tepat di atas galeri besar, lorong yang mungkin menjadi kamar Firaun Khufu dengan panjang sekitar 30 meter dan tinggi 6 meter.

Para arkeolog tidak yakin atas apa yang akan ditemukan di ruang kosong, yang bisa berupa satu area besar atau beberapa ruangan kecil.

Adapun peneliti berharap dapat mengetahui fungsi dari kekosongan tersebut, dengan kemungkinan paling fantastis adalah ruang pemakaman tersembunyi Firaun.

Akan tetapi, terdapat juga kemungkinan bahwa rongga tersebut memainkan beberapa peran dalam pembangunan piramida.

Pemindaian sebelumnya juga mengungkapkan kekosongan kedua yang jauh lebih kecil, tepat di luar sisi utara piramida.

Saat ini, tim baru berencana melakukan pemindaian lagi, tapi kali ini dengan sistem yang lebih kuat untuk menganalisis muon secara lebih rinci.

“Kami berencana untuk menggunakan sistem teleskop yang memiliki sensitivitas hingga 100 kali lebih tinggi dari peralatan yang baru-bau ini digunakan di Piramida Besar,” tulis ilmuwan dalam makalah pracetak yang diterbitkan di arXiv.

Baca juga: Apa yang Ada di Dalam Piramida Giza?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com