Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/02/2022, 18:15 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Kulit Bumi atau lapisan batuan yang mengikuti bentuk Bumi yang bulat dinamakan litosfer.

Secara etimologi, istilah litosfer berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata "lithos" yang berarti batu dan "sphere" (sphaira) yang berarti bulatan. 

Litosfer merupakan lapisan bumi paling atas setebal 66 km yang terdiri dari batuan. 

Selain itu, litosfer juga dikenal sebagai pembentuk muka Bumi yang terdiri dari batuan dan mineral.

Manfaat litosfer

Dilansir dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, litosfer memiliki manfaat seperti berikut:

Baca juga: 4 Lapisan Tanah dari yang Paling Atas hingga Paling Bawah

1. Sebagai sumber energi (minyak bumi dan batubara).

2. Memenuhi kebutuhan industri (besi dan aluminium).

3. Sebagai bahan pembuat perhiasan (mineral, intan, emas, perak).

4. Sumber energi dan bahan peledak (uranium)

5. Sumber bahan baku pupuk (nitrogen dan fosfat)

Jenis-jenis lapisan litosfer

Lapisan litosfer terdiri atas dua bagian, yakni:

1. Lapisan sial

Lapisan sial adalah lapisan litosfer yang tersusun dari logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3. 

Pada lapisan sial (silisium dan alumunium), terdapat batuan sedimen, granit andesit, jenis-jenis batuan metamor, dan lain-lain.

Baca juga: Senyawa CFC, Polutan yang Sebabkan Penipisan Lapisan Ozon

Lapisan sial, yang dinamakan juga lapisan kerak, bersifat padat dengan batu bertebaran rata-rata 35 km.

Lapisan sial terbagi lagi menjadi dua bagian, yakni:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com