Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Herbal Berkhasiat untuk Antivirus dan Imunitas Tubuh Melawan Covid-19, Termasuk Cokelat

Kompas.com - 16/02/2022, 20:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tanaman herbal selalu dipercaya dapat membantu meningkatkan imunitas atau sistem kekebalan tubuh manusia.

Terlebih di saat pandemi Covid-19 yang belum berakhir ini, mengonsumsi panganan dengan bahan tanaman herbal bisa menjadi pilihan yang baik untuk melawan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 ini.

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian dalam persoalan ini pun telah merangkumnya dalam Buku Saku Bahan Pangan Potensial untuk Antivirus dan Imun Booster, edisi 2020.

Baca juga: 5 Obat Herbal Paru-paru agar Napas Lebih Lega

Berikut beberapa tanaman herbal yang diketahui memiliki khasiat sebagai antivirus dan imun booster tubuh.

1. Jahe

Jahe (Zingiber officinale) diketahui memiliki banyak sekali khasiat dalam pencegahan dan pengobatan berbagai  penyakit.

Secara tradisional, jahe dimanfaatkan untuk mengobat batuk, pilek, sakit kepala, gangguan pencernaan, ramtik, infeksi saluran kemih dan mengatasi rasa mual atau muntah.

Hasil studi baik in-vitro maupun in-vivo menunjukkan, bahwa ekstrak jahe memiliki aktivitas biologis, diantaranya sebagai antiinflamasi, antioksidan, antimikroba, antikanker, imunomodulator dan antivirus.

Pengujian aktivitas antivirus jahe, antara lain dalam percobaan pemberian jahe (300 µg/ml) pada sel saluran pernapasan manusia, jahe segar dapat menurunkan infeksi human respiratory syncytial virus (HRSV) sebesar 70 persen  (pada sel bagian atas dan bawah), sedangkan jahe kering hanya dapat menekan infeksi sebesar 20 persen (hanya pada sel bagian atas).

Gingerol yang terkandung di dalam jahe merupakan komponen utama yang berperan sebagai antivirus.

2. Kunyit

Kunyit atau Curcuma domestica Val merupakan tanaman obat dengan kandungan bahan aktif utama kurkumin sebesar 3-5 persen.

Senyawa utama rimpang kunyit adalah kurkuminoid, suatu golongan flavonoid yang memiliki 3 senyawa turunan yaitu kurkumin, bisdesmetoksikur kumin dan desmetoksikurkumin.

Manfaat kunyit secara umum bagi kesehatan antara lain sebagai antioksidan, antiinflamasi, antitumor, antimikroba, pencegah kanker, menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih darah.

Hasil uji klinis kurkumin dapat meningkatkan sistem imunitas tubu,h yaitu berperan sebagai imunomodulator.

Kurkumin bersama beberapa bahan aktif sudah diteliti berpotensi sebagai kandidat antivirus SARS-CoV-2.

Kurkumin mampu berikatan dengan reseptor protein SARS-CoV 2, melalui ikatan dengan domain protease (6Lu7) dan spike glikoprotein. Ikatan ini berpotensi untuk menghambat aktivitas Covid-19.

Kurkumin juga memiliki efek menghambat proses pertumbuhan virus, baik secara langsung dengan cara merusak fisik virus maupun melalui penekanan jalur pensinyalan seluler yang penting dalam proses replikasi virus.

3. Temulawak

Temulawak atau Curcuma xanthorriza merupakan salah satu tanaman obat asli Indonesia yang sering dijadikan bahan pembuatan jamu, obat herbal terstandar dan obat fitofarmaka.

Dalam pengobatan modern, temulawak memiliki manfaat sebagai antihepatitis, antikarsinogenik, antimikroba, antioksidan, antihiperlipidemia, antiviral, antiinflamasi,dan detoksifikasi.

Senyawa bioaktif utama yang berkontribusi terhadap manfaat temulawak adalah senyawa kurkumin, yang juga ditemui pada kunyit dan jahe dan temu-temuan lain.

Hasil uji in vitro terhadap kurkumin dari beberapa genus Curcuma termasuk temulawak menunjukkan aktivitas kuat sebagai senyawa antiviral terhadap virus penyebab hepatitis C (HVC).

Terkait penanganan Covid-19, penggunaan kurkumin baik secara tunggal maupun gabungannya bisa membantu dalam meningkatkan daya tahan tubuh sebagai imunomodulator.

4. Teh Daun Gambir

Daun tanaman gambir (Uncaria gambier), termasuk dalam famili Rubiaceae, lebih umum diolah menjadi sejenis produk getah yang dikeringkan.

Daun gambir mempunyai kandungan senyawa polifenol yang cukup tinggi, sama seperti senyawa yang terdapat di dalam daun teh biasanya (Camellia sinensis).

Sifat antioksidan dari daun gambir disebabkan oleh kandungan senyawa polifenol seperti tanin, katekin dan gambirin.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet yang kaya antioksidan akan menurunkan resiko terkena penyakit jantung, kanker dan proses degeneratif penuaan.

Baca juga: Beredar Pesan Berantai Resep Obat Herbal untuk Infeksi Omicron, Benarkah Efektif?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com