Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Kucing dan Anjing Menurut Ilmuwan

Kompas.com - 07/01/2022, 16:45 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Para pemilik kucing dan anjing mungkin sering tergoda untuk memanjakan teman berbulu mereka dengan camilan.

Namun, sebelum melakukannya, pastikan makanan yang dibagi bukan salah satu makanan yang dapat menyebabkan masalah medis yang serius, dan terkadang fatal, untuk kucing dan anjing.

Dalam tinjauan studi, dua peneliti kesehatan hewan di Italia menyusun daftar makanan yang merupakan penyebab paling umum keracunan hewan peliharaan di seluruh dunia.

"Beberapa makanan yang sangat cocok untuk dikonsumsi manusia dapat menjadi racun bagi anjing dan kucing," tulis para peneliti dalam ulasan mereka yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Veterinary Science, sebagaimana dilansir dari Live Science. 

Berikut adalah daftar makanan yang tidak boleh dimakan kucing dan anjing menurut penelitian:

Baca juga: Kucing Oren Sering Dianggap Pembuat Onar, Ternyata Ini Sifat Aslinya

1. Cokelat, kopi, dan kafein

Produk berbasis kakao, seperti cokelat, adalah makanan yang paling sering menyebabkan keracunan pada hewan peliharaan.

Gejala yang ditimbulkannya bisa berupa masalah ringan seperti sakit perut hingga kejang dan kematian. 

"Keracunan ini sering terjadi di sekitar hari libur, ketika produk cokelat lebih banyak ditemukan di rumah," tulis para peneliti.

Peneliti menjelaskan, cokelat mengandung dua senyawa yang beracun bagi hewan peliharaan, yakni theobromine dan kafein.

Senyawa ini mengubah proses seluler dan menghasilkan stimulasi sistem saraf pusat dan otot jantung. 

Baca juga: Kenapa Kucing Sangat Suka Catnip?

Bergabung pada jenis cokelatnya, satu potong kecil saja sudah cukup untuk membuat anjing kecil sakit.

Theobromine dan kafein juga ditemukan dalam jenis produk lain. Kasus keracunan telah dilaporkan setelah konsumsi suplemen herbal, tablet kafein dan umpan yang mengandung kafein, menurut ulasan tersebut.

Gejala awal sering terjadi dalam 2 sampai 4 jam setelah konsumsi. Gejalanya termasuk kegelisahan, rasa haus yang berlebihan, inkontinensia urin dan muntah.

Peneliti mengatakan, anjing yang mengalaminya bisa dalam keadaan "bersemangat," demam, atau detak jantung yang cepat.

Jika hewan yang keracunan mendapat perawatan segera, seringkali dapat pulih dengan baik, tetapi menunda perawatan dapat menyebabkan kejang, koma, dan bahkan kematian akibat irama jantung yang tidak normal atau gagal napas.

Baca juga: Penemuan Vaksin Rabies yang Selamatkan Seorang Anak dari Gigitan Anjing Gila

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com