KOMPAS.com - Delmicron tengah menarik perhatian masyarakat luas, bahkan masuk dalam daftar pencarian terpopuler Google pada 26 Desember 2021.
Delmicron disebut sebagai gabungan dari varian Delta dan Omicron, yang tentunya membuat masyarakat ketar-ketir.
Seperti diketahui, virus SARS-CoV-2 terus bermutasi, dan terakhir ditemukan varian Omicron menyusul varian Delta yang telah menyebabkan gelombang baru kasus infeksi Covid-19.
Baca juga: 46 Kasus Omicron di Indonesia, Apa Gejalanya? Ini Penjelasan Satgas
Ahli biologi molekuler Ahmad Utomo menegaskan, Delmicron bukanlah suatu varian baru dari Covid-19.
“Memang tidak ada yang namanya Delmicron,” kata Ahmad saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/12/2021).
Ia menjelaskan, Delmicron hanyalah sebuah istilah untuk menggambarkan bahwa saat ini terdapat dua varian yang umum ditemukan di dunia.
Menurutnya, apabila ada varian baru dari Covid-19, maka penamaannya juga bukan Delmicron.
“Kalau pun ada varian baru yang merupakan rekombinasi dua varian, nanti dinamai alfabet Yunani yang berikutnya,” tuturnya.
Baca juga: Epidemiolog Sebut Delmicron Hoaks, Ini 4 Faktanya
Melansir pemberitaan sebelumnya, Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, Delmicron yang disebut sebagai varian baru tidaklah benar dan datanya tidak ada di GISAID.
GISAID Initiative merupakan organisasi nirlaba yang membagikan data virus influenza dengan cepat melalui mekanisme yang unik karena dapat diakses siapa pun, termasuk mengenai perkembangan varian baru dari virus SARS-CoV-2.
Dipastikan, hingga saat ini tidak ada varian yang terjadi atas perkawinan dua rekombinan dari varian Delta dan Omicron.
Sementara itu, melansir KompasTV, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban telah menegaskan bahwa Delmicron bukanlah varian baru dari Covid-19.
Zubairi menuturkan, Delmicron merupakan istilah yang mengacu pada situasi lonjakan kasus Delta dan Omicron.
Delmicron bukanlah varian baru dari virus corona seperti Alpha atau Beta. Artinya, Delmicron cuma istilah yang mengacu pada situasi di mana Delta dan Omicron membuat lonjakan kasus di wilayah tertentu, kayak di Amerika. Di sana Omicron menyumbang 73% dari total kasus baru.
— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) December 26, 2021
Sebagai tambahan informasi, Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara mengungkapkan istilah Delmicron bermula dari keterangan salah seorang anggota Satgas atau taskforce dari negara bagian Maharashtra di India Dr Shashank Joshi.
Dr Joshi berbicara mengenai situasi di mana varian Delta dan Omicron menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di wilayah tertentu, yang pada akhirnya munculah istilah tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.