Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/12/2021, 14:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Ular merupakan satwa unik di antara satwa liar lainnya karena sejumlah alasan, salah satu alasannya adalah kemampuan mereka untuk berganti kulit secara keseluruhan. 

Berganti kulit secara berkala ini dilakukan oleh ular yang hidup di alam liar maupun yang berada di penangkaran.

Berganti kulit adalah hal yang normal dan dilakukan oleh semua hewan, namun hewan-hewan lain tidak berganti kulit secara keseluruhan seperti ular. Lantas, mengapa ular berganti kulit? 

Dilansir dari Reconnect with Nature, sederhananya, ular berganti kulit karena sudah tidak muat lagi atau karena sudah tua dan usang. 

Ketika ular tumbuh semakin besar, kulit mereka tidak sehingga kulit ular tidak muat lagi untuk tubuhnya yang besar. Ketika ini terjadi, ular akan melepaskan lapisan luar kulit mereka.

Baca juga: Ular Ternyata Bisa Memakan Dirinya Sendiri, Ini Alasannya

Umumnya, ular dapat berganti kulit setiap sebulan sekali, meskipun biasanya hanya beberapa kali dalam setahun, menurut Animal Planet . 

Proses pergantian kulit yang dilakukan ular disebut ekdisis. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi bagaimana dan kapan ular berganti kulit, di antaranya adalah spesies, usia, cuaca dan suhu, kesehatan nutrisi, dan keberadaan bakteri atau parasit. 

Ular yang lebih muda biasanya melepaskan lebih banyak kulit daripada ular dewasa, karena mereka masih tumbuh. Selai itu, ular juga sering berganti kulit sebelum bereproduksi atau setelah melahirkan. 

Meskipun berganti kulit adalah bagian dari proses pertumbuhan ular, ia juga memiliki tujuan lain. Melepaskan kulit lama membantu ular menghilangkan parasit yang dapat membahayakan ular, menurut Departemen Sumber Daya Alam Iowa .  

Bagaimana ular berganti kulit?

Sebelum ular berganti kulit, ia mulai tampak agak kebiruan dan matanya terlihat buram karena kulit yang baru terbentuk akan menutupi matanya. 

Baca juga: Bullfrog Amerika, Katak Besar Pemangsa Ular

Mereka tidak dapat melihat dengan baik selama periode pergantian kulit, jadi mereka terkadang berada di tempat yang aman untuk bersembunyi sampai seluruh kulit mereka mulai mengelupas.

Kemudian, ular memulai proses pelepasan kulit lama mereka dengan bergesekan dengan batu, pohon, atau permukaan keras lainnya. 

Ular biasanya menggosok benda tersebut dengan moncongnya, sehingga mereka kemudian dapat keluar dari kulit lama mereka dengan menggeliat di bebatuan, tanaman, atau benda lainnya. Beberapa spesies ular dapat berganti kulit di dalam air. 

Setelah ular berganti kulit, kulit lamanya akan ditinggalkan, dan terkadang orang menemukan kulitnya. 

Adanya kulit ular yang mengelupas kela merupakan bukti keberadaan ular di sekitar lingkungan tersebut, tetapi kulit juga menunjukkan banyak detail, termasuk sisik dan di mana mata ular itu berada. Bahkan, spesies ular juga bisa dilihat dari kulitnya karena pola pita dan tanda lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com