Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dwi Umi Siswanti
Peniliti dan dosen Biologi UGM

Dosen dan peneliti Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada sejak 2010. Mengambil major Fisiologi Tumbuhan, khususnya Ekofisiologi. Saat ini sedang menempuh studi Doktoral di Fakultas Biologi UGM. Biofertilizer diteliti Dwi Umi sejak 2010 dan hingga kini telah menelorkan lebih dari 23 publikasi ilmiah. Dwi juga menemukan formula biofertilizer berbahan urin ternak dan konsorsium mikrobia (9 spesies) yang mampu menambat N,P,K, memproduksi fitohormon dan asam amino serta menghasilkan insektisida organik.

Dwi juga aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat dengan mengaplikasikan formula biofertilizer di lahan pertanian Gunung Kidul, Kulon Progo, Purworejo hingga Kabupaten Lombok Utara. Saat ini sedang mendampingi Petani Krisan dan Kopi di Gerbosari, Kulon Progo serta proyek penelitian pembuatan formula pupuk granul berbahan sludge limbah PT Sari Husada. Dwi adalah seorang istri dan ibu dari dua orang anak.

Melihat dari Dekat Aplikasi Biofertilizer dan Electrifying Agriculture Petani Krisan Gerbosari

Kompas.com - 02/10/2021, 21:35 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Dwi Umi Siswanti*

KELURAHAN Gerbosari terletak di lereng Bukit Menoreh yang merupakan bagian dari Kapanewon (Kecamatan) Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

Gerbosari berjarak sekitar 33 kilometer dari Yogyakarta yang dapat dicapai dalam waktu satu jam perjalanan dengan mobil.

Perjalanan dari Yogya menuju Gerbosari setelah masuk Jalan Dekso-Samigaluh, kita akan disuguhi pemandangan hamparan sawah terasering yang dikelilingi Bukit Menoreh. Sejujurnya, inilah tempat yang cocok untuk menepi dari keriuhan kota. Indahnya tak bisa terkatakan. 

Apalagi, saat ini hamparan sawah itu sedang menghijau oleh tanaman padi yang hampir memasuki masa berbunga. Beberapa penggal sawah tampak diselingi bangunan kayu etnik yang menawarkan kopi menorah sebagai sajian utamanya.

Kawasan ini sedang menggeliat mengupayakan berputarnya roda perekonomian kembali dengan produk holtikultura, berupa kopi dan krisan. Ya, bunga krisan yang indah itu, tumbuh subur di daerah ini. 

Senin (27/9/2021), Manager UP3 PLN Yogyakarta beserta Tim CSR meluncur ke Gerbosari dalam rangka penyerahan bantuan electrifying agriculture (bantuan instalasi penyiraman otomatis bertenaga listrik) untuk Kelompok Tani Bunga Krisan Guyub.

Bantuan diserahkan oleh Manager UP3 PLN Jogja, Ahmad Mustaqir, kepada Pemerintah Desa Gerbosari, Rudi Hartoyo dan Ketua Kelompok Tani Krisan Guyub, Suharso.

Tim Pengabdian kepada Masyarakat berbasis Desa Binaan dari Universitas Gadjah Mada yang diketuai oleh penulis sendiri, Dwi Umi Siswanti, ikut serta dalam penyerahan bantuan ini. Tim Pengabdian UGM ini telah bekerjasama dengan petani bunga krisan Kalurahan Gerbosari sejak tahun 2016.

Pada awal tahun 2021 ini, Tim Pengabdian UGM kembali mendampingi Kelompok Tani Bunga Krisan Guyub dalam optimalisasi potensi bunga krisan dengan aplikasi biofertilizer dan pemasaran berbasis experimental economic. Tim ini digawangi oleh Dwi Umi Siswanti (Fakultas Biologi), M Ryan Sanjaya ( Fakultas Ekonomi dan Bisnis) dan Nafiatul Ummah (Fakultas Biologi).

Acara penyerahan bantuan ini juga dihadiri Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kulon Progo yang diwakili oleh Kabid Holtikultura, Juliwati. Pada kesempatan ini Juliwati menyampaikan dukungan pada upaya petani krisan Gerbosari dalam budidaya krisan organik dengan aplikasi biofertilizer.

Juliwati juga mendukung upaya PLN dan Tim Pengabdian Masyarakat UGM dalam peningkatan produktivitas krisan dengan penggunaan cahaya artifisial (electrifying agriculture).

Krisan yang dibudidayakan secara organik akan dapat didiversifikasi menjadi produk teh bunga krisan, permen krisan, ataupun keripik daun krisan.

Tim Pengabdian Masyarakat UGM melalui penulis, menyampaikan komitmennya untuk mendampingi petani krisan dalam upaya peralihan budidaya krisan anorganik menjadi krisan organik.

Komitmen ini telah dibuktikan dengan pemberian pelatihan produksi biofertilizer dan pelatihan kewirausahaan di Pendopo Agrowisata Krisan pada bulan Juni dan Agustus serta aplikasi biofertilizer pada tanaman krisan milik kelompok tani.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com